Psikologi positif pertama kali digagas pada tahun 1998 oleh Martin Elias Peter Seligman.[1] Pemikiran-pemikiran di dalam psikologi positif amat dipengaruhi oleh pendekatan humanistik.[2] Kajian utamanya mengenai perilaku dan proses kejiwaan dari manusia.[3] Pandangan utama dari psikologi positif yaitu kebermaknaan harus menjadi sesuatu yang ada di dalam kehidupan.[4] Psikologi positif lebih mengutamakan pembahasan mengenai kelebihan dan kekuatan dibandingkan dengan kekurangan dan kelemahan manusia sebagai individu.[5] Lingkup pembahasan dalam psikologi positif pada dasarnya hanya mengenai peran manusia dalam artian positif. Pembahasan psikologi positif kemudian berkembang pada aspek lain yaitu biologi, personal, relasional, kelembagaan, budaya, dan dimensi kehidupan global.[6]