Puan Maharani | |
---|---|
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ke-19 | |
Mulai menjabat 1 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo Prabowo Subianto |
Wakil |
|
Pengganti Petahana | |
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia ke-16 | |
Masa jabatan 27 Oktober 2014 – 1 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Ketua Fraksi PDI-P DPR-RI | |
Masa jabatan 23 Januari 2012 – 27 Oktober 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Mulai menjabat 1 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo Prabowo Subianto |
Daerah pemilihan | Jawa Tengah V |
Masa jabatan 1 Oktober 2009 – 27 Oktober 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Daerah pemilihan | Jawa Tengah V |
Informasi pribadi | |
Lahir | Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi 6 September 1973 Jakarta, Indonesia[2] |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PDI-P |
Suami/istri | Hapsoro Sukmonohadi (m. 1998) |
Hubungan |
|
Anak | 2 |
Orang tua |
|
Almamater | Universitas Indonesia |
Profesi | |
Tanda tangan | |
| |
Sunting kotak info • L • B |
Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi[4] (lahir 6 September 1973)[5] adalah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Ketua DPR RI) periode 2024–2029. Puan merupakan perempuan pertama dan orang termuda ketiga, setelah Achmad Sjaichu dan I Gusti Gde Subamia, yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR secara tetap; dia berusia 46 tahun saat dilantik. Bahkan, Puan juga tercatat sebagai Ketua DPR pertama pasca Reformasi yang berhasil menjabat selama dua periode berturut-turut (2019-2024 dan 2024-2029). Sebelumnya, dia merupakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia antara 2014 hingga 2019, dalam prosesnya juga menjadi perempuan pertama dan orang termuda yang pernah menjabat sebagai menteri koordinator. Bahkan, sebelum ditunjuk menjadi Menko, sosok Puan sebenarnya sempat diisukan akan dicalonkan menjadi Ketua DPR pada periode 2014-2019. Namun, hal tersebut tidak berhasil terwujud akibat kerasnya rivalitas politik yang terjadi kala itu antara Koalisi Indonesia Hebat yang dimotori oleh PDI-Perjuangan dan partai-partai politik pengusung Jokowi-JK di pilpres 2014 seperti PKB, Nasdem dan Hanura dengan Koalisi Merah Putih yang beranggotakan Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS dan PPP. Adapun, Puan juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-Perjuangan di DPR pada tahun 2012 hingga 2014. Di DPR, Puan Maharani berada di Komisi VI yang mengawasi BUMN, perdagangan, koperasi, dan usaha kecil menengah, serta anggota badan kelengkapan dewan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat (BKSAP DPR).[6] Pada periode 2019-2024 dan 2024-2029, Puan berada di Komisi I.
Sebagai anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dia pertama kali terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada 2009. Dia menjabat sebagai ketua fraksi partai dari tahun 2012 hingga terpilih sebagai menteri pada 2014. Dia adalah satu dari delapan perempuan yang terpilih sebagai menteri dan satu-satunya menteri koordinator perempuan. Dia kembali terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam pemilu 2019.
Puan adalah anak bungsu dan satu-satunya putri mantan presiden dan pemimpin PDI-P saat ini, Megawati Sukarnoputri, serta cucu dari mantan Presiden Sukarno. Ayahnya, Taufiq Kiemas, adalah seorang politikus yang menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dari tahun 2009 hingga kematiannya pada 2013.