Pura Mangkunagaran

Pura Mangkunagaran
ꦦꦸꦫꦩꦁꦏꦸꦤꦒꦫꦤ꧀
Purå Mangkunagaran
Bagian depan Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran.
Peta
Informasi umum
JenisKepangeranan
Gaya arsitekturArsitektur Jawa
LokasiKelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
NegaraIndonesia
Mulai dibangun1757
PemilikKadipaten Mangkunegaran
Desain dan konstruksi
ArsitekMangkunegara I
Dikenal karenaIstana Adipati Mangkunegara
Situs web
puromangkunegaran.com
Cagar budaya Indonesia
Puro Mangkunegaran
No. RegnasCB.1240
No. SK646/1-R/1/2013
Tanggal SK2013
Tingkat SKWali Kota
Koordinat7°33′58.77″S 110°49′22.78″E / 7.5663250°S 110.8229944°E / -7.5663250; 110.8229944
Pura Mangkunagaran di Surakarta
Pura Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran
Lokasi Pura Mangkunegaran di Kota Solo, Jawa Tengah
Pura Mangkunagaran di Jawa Tengah
Pura Mangkunagaran
Lokasi Pura Mangkunegaran di Kota Solo, Jawa Tengah
Pura Mangkunagaran di Jawa
Pura Mangkunagaran
Lokasi Pura Mangkunegaran di Kota Solo, Jawa Tengah
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya

Pura Mangkunegaran (bahasa Jawa: ꦦꦸꦫꦩꦁꦏꦸꦤꦒꦫꦤ꧀, translit. Purå Mangkunagaran) adalah istana resmi Kadipaten Mangkunegaran dan tempat kediaman para Adipati Mangkunegaran. Bangunan ini berada di Surakarta. Bangunan asli istana ini mulanya merupakan kediaman Patih Sindureja (seorang patih Kesunanan Surakarta),[1] yang setelah Perjanjian Salatiga pada tahun 1757 diserahkan kepada Mangkunegara I dan kemudian dibangun serta diperbesar dengan mengikuti model keraton.[2] Ditempatinya istana ini oleh Mangkunegara I mengawali pendirian Kadipaten Mangkunegaran, sebagai realisasi dari Perjanjian Salatiga ditandatangani oleh kelompok Raden Mas Said, Sunan Pakubuwana III, Sultan Hamengkubuwana I, dan VOC pada tahun 1757. Pangeran Sambernyawa, julukan bagi Raden Mas Said, diangkat menjadi seorang "Pangeran Adipati Miji" dengan gelar Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I.

Secara arsitektur kompleks bangunannya memiliki bagian-bagian yang menyerupai keraton, seperti memiliki pamédan, pendhapa, pringgitan, dalem, dan keputrèn. Seluruh kompleks dikelilingi oleh tembok, hanya bagian pamédan yang diberi pagar besi. Sebagaimana bangunan utama di Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta, Pura Mangkunegaran mengalami beberapa perubahan. Perubahan ini tampak pada ciri dekorasi Eropa yang populer saat itu.

  1. ^ Pemerintah Kota Surakarta (2023). "Plengkung Kepatihan, Menyimpan Sejarah Panjang Kampung Kepatihan". Surakarta.go.id. 
  2. ^ "Portal Informasi Kota Surakarta: Pura Mangkunegaran". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-17. Diakses tanggal 2015-08-05. 

Developed by StudentB