88Ra Radium | |||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan | /radium/[1] | ||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | metalik putih keperakan | ||||||||||||||||||||||||||||||
Radium dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 88 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 2 (logam alkali tanah) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 7 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-s | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | logam alkali tanah | ||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor massa | [226] | ||||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Rn] 7s2 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 18, 32, 18, 8, 2 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | 973 K (700 °C, 1292 °F) (diperdebatkan) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Titik didih | 2010 K (1737 °C, 3159 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 5,5 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 8,5 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 113 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | +2 (diperkirakan memiliki oksida basa kuat) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 0,9 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 509,3 kJ/mol ke-2: 979,0 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 221±2 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 283 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | dari peluruhan | ||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | kubus berpusat badan (bcc) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 18,6 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 1 µΩ·m (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | nonmagnetik | ||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7440-14-4 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan | P. Curie dan M. Curie (1898) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Isolasi pertama | M. Curie (1910) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop radium yang utama | |||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||
Radium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Ra dan nomor atom 88. Radium merupakan unsur golongan 2 keenam dalam tabel periodik, juga dikenal sebagai logam alkali tanah. Radium murni berwarna putih keperakan, tetapi mudah bereaksi dengan nitrogen (daripada oksigen) saat terpapar udara, membentuk radium nitrida (Ra3N2) dengan lapisan permukaan hitam. Semua isotop radium bersifat radioaktif, dengan yang paling stabil adalah radium-226 dengan waktu paruh 1.600 tahun. Ketika radium meluruh, ia memancarkan radiasi pengion sebagai produk sampingan, yang dapat menimbulkan bahan kimia fluoresen dan menyebabkan radioluminesen.
Radium, dalam bentuk radium klorida, ditemukan oleh Marie dan Pierre Curie pada tahun 1898 dari bijih yang ditambang di Jáchymov. Mereka mengekstraksi senyawa radium dari uraninit dan menerbitkan penemuan tersebut di Akademi Sains Prancis lima hari kemudian. Radium diisolasi dalam bentuk logamnya oleh Marie Curie dan André-Louis Debierne melalui elektrolisis radium klorida pada tahun 1911.[2]
Di alam, radium ditemukan dalam bijih uranium dan (pada tingkat yang lebih rendah) torium dalam jumlah renik sekecil sepertujuh gram per ton uraninit. Radium tidak diperlukan untuk makhluk hidup, dan efek kesehatan yang merugikan mungkin terjadi ketika dimasukkan ke dalam proses biokimia karena radioaktivitas dan reaktivitas kimianya. Sejak tahun 2014, selain penggunaannya dalam kedokteran nuklir, radium tidak memiliki aplikasi komersial. Sebelumnya, sekitar tahun 1950-an, ia digunakan sebagai sumber radioaktif untuk perangkat radioluminesen dan juga dalam perdukunan radioaktif karena kekuatan penyembuhannya. Aplikasi ini tidak digunakan lagi karena toksisitas radium; hingga tahun 2020, isotop yang kurang berbahaya (dari unsur lain) malah digunakan dalam perangkat radioluminesen.