80Hg Raksa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | cairan mengkilap dan keperakan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raksa dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 80 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 12 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 6 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-d | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | logam transisi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Xe] 4f14 5d10 6s2 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 18, 32, 18, 2 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | cair | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | 234,3210 K (−38,8290 °C, −37,8922 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik didih | 629,88 K (356,73 °C, 674,11 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 13,534 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik tripel | 234,3156 K, 1,65×10−7 kPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik kritis | 1750 K, 172,00 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 2,29 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 59,11 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 27,983 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −2 , +1, +2 (oksida agak basa) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 2,00 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 1007,1 kJ/mol ke-2: 1810 kJ/mol ke-3: 3300 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 151 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 132±5 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 155 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | rombohedron | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan suara | cairan: 1451,4 m/s (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ekspansi kalor | 60,4 µm/(m·K) (suhu 25 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 8,30 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 961 nΩ·m (suhu 25 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | diamagnetik[3] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | −33,44×10−6 cm3/mol (293 K)[4] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7439-97-6 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan | Orang Mesir Kuno (sebelum 1500 SM) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Simbol | "Hg": dari nama Latin hydrargyrum, ia sendiri berasal dari Yunani hydrárgyros, 'air-perak' | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop raksa yang utama | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raksa atau merkuri (bahasa Inggris: mercury) adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Hg dan nomor atom 80. Ia juga dikenal sebagai air raksa dan dulunya bernama hydrargyrum (/haɪˈdrɑːrdʒərəm/ HY-drar-JƏR-əm) dari kata Yunani hydro (air) dan argyros (perak).[5] Merupakan sebuah unsur blok-d yang berat dan keperakan, raksa adalah satu-satunya unsur logam yang diketahui berbentuk cair pada suhu dan tekanan standar; satu-satunya unsur lain yang berwujud cair dalam kondisi ini adalah halogen bromin, meskipun logam seperti sesium, galium, dan rubidium melebur tepat di atas suhu kamar.
Raksa terdapat dalam endapan di seluruh dunia sebagian besar sebagai sinabar (merkurisulfida). Pigmen merah vermilion diperoleh dengan menggiling sinabar alami atau merkurisulfida sintetis.
Raksa digunakan dalam termometer, barometer, manometer, sfigmomanometer, katup pelampung, sakelar raksa, relai raksa, lampu fluoresen, dan perangkat lain, meskipun kekhawatiran mengenai toksisitas unsur ini telah menyebabkan sebagian besar termometer dan sfigmomanometer raksa dihapuskan di lingkungan klinis demi mendukung alternatif seperti termometer kaca berisi alkohol atau galinstan dan instrumen elektronik berbasis termistor atau inframerah. Demikian pula, pengukur tekanan mekanis dan sensor pengukur regangan elektronik telah menggantikan sfigmomanometer raksa. Proses sel raksa (klor-alkali) digunakan untuk menghasilkan klorin dan natrium atau kalium hidroksida, tetapi dihentikan secara bertahap.
Raksa, dan senyawa raksa, tetap digunakan dalam aplikasi penelitian ilmiah dan dalam amalgam untuk restorasi gigi di beberapa tempat, dan di beberapa pabrik makanan. Dalam pembuatan makanan, merkuriklorida digunakan dalam proses ekstraksi pati selama pemurnian beras, jagung, dan gandum untuk menghambat enzim pendegradasi pati.[6][7] Ia juga digunakan dalam lampu fluoresen. Listrik yang melewati uap raksa dalam lampu fluoresen menghasilkan sinar ultraungu gelombang pendek, yang kemudian menyebabkan fosfor di dalam tabung berpendar, membuat cahaya tampak.
Keracunan raksa dapat terjadi akibat paparan raksa yang larut dalam air, (seperti merkuriklorida atau metilraksa), dengan menghirup uap raksa, atau dengan menelan segala bentuk raksa. Dalam bentuk yang serius, penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit Minamata. Keracunan raksa diintensifkan dengan paparan bersama timbal.