Revolusi Februari | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Revolusi Rusia dan Revolusi 1917–23 | |||||||
Pertempuran antara pasukan kekaisaran dan pasukan revolusioner di jalanan Petrograd selama Revolusi Februari | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
|
| ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Aktivis terkemuka: | |||||||
Kekuatan | |||||||
Polisi Petrograd: 3.500 | |||||||
Korban | |||||||
1.443 terbunuh di Petrograd[1] |
Revolusi Februari (bahasa Rusia: Февра́льская револю́ция, Fevrálʹskaya revolyútsiya) tahun 1917 di Rusia adalah tahap pertama Revolusi Rusia tahun 1917.[2] Akibat dari revolusi ini adalah abdikasi Tsar Nicholas II, runtuhnya kekaisaran Rusia, dan berakhirnya dinasti Romanov. Pemerintahan provisional, non-Komunis di bawah Pangeran Georgy Lvov menggantukan tsar, Pangeran Lvov lalu diteruskan oleh Alexander Kerensky setelah huru-hara saat hari Juli. Pemerintahan provisional merupakan aliansi antara kaum liberal dan kaum sosialis yang ingin melaksanakan reformasi politik, membuat eksekutif yang dipilih secara demokratis, dan dewan konstituante.[3][4]
Puluhan ribu warga Petrograd atau St. Petesburg turun ke jalan-jalan memprotes kekurangan makanan yang mereka derita dikarenakan pemerintahan Tsar Rusia yang korup.[5] Revolusi ini berhasil menggulingkan Tsar Nicholas II dan mengakhiri era pemerintahan para tzar atau kaisar di negeri itu.[5]
Nicholas II berkali-kali membubarkan Duma atau parlemen Rusia yang di bentuk setelah Revolusi 1905 karena keputusan Duma selalu bertentang dengan kehendaknya.[5] Politik yang tidak stabil membuat perekonomian Rusia hancur ditambah kerugian yang diderita Rusia akibat bergabung dengan Perang Dunia I.[5] Setelah tersingkirnya Tsar Nicholas II, Vladimir Lenin, pemimpin Partai Bolshevik, kembali dari pengasingannya di Swiss dan memimpin Revolusi Komunis di Rusia.[5]