Revolusi Hungaria 1956 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dingin | |||||||
Lambang Revolusi Hungaria, Bendera Hungaria dengan lambang komunis yang telah dipotong | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Pejuang revolusi dan pasukan pro-pemerintahan Imre Nagy | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
| |||||||
Kekuatan | |||||||
31.550 orang 1.130 tank [1] Loyalis pemerintah yang tidak diketahui jumlahnya | Tentara, milisi, dan warga sipil bersenjata yang tidak diketahui jumlahnya | ||||||
Korban | |||||||
Korban dari pihak Soviet: 722 tewas atau hilang 1.540 terluka[2] |
2.500–3.000 tewas (perkiraan) 13.000 terluka (perkiraan)[3] | ||||||
3.000 warga sipil tewas[4] |
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Hungaria |
Blok Timur |
---|
Revolusi Hungaria 1956, atau Pemberontakan Hungaria 1956[5] (bahasa Hungaria: 1956-os forradalom atau 1956-os felkelés), merupakan revolusi untuk menentang pemerintahan Republik Rakyat Hungaria dan intervensi kebijakan negara oleh Uni Soviet. Revolusi ini berlangsung dari tanggal 23 Oktober sampai 10 November 1956. Walau revolusi ini tidak dipimpin oleh seorang tokoh pada awalnya, kejadian ini merupakan ancaman utama pertama bagi pengaruh Uni Soviet di Eropa Timur sejak Uni Soviet mengalahkan pasukan Nazi Jerman di wilayahnya pada akhir Perang Dunia II.
Revolusi ini bermula dari unjuk rasa pelajar yang berhasil menarik perhatian ribuan massa sewaktu berbaris melalui pusat kota Budapest ke gedung parlemen, sambil berorasi di jalanan menggunakan van dengan pengeras suara. Seorang perwakilan mahasiswa ditangkap setelah mencoba memasuki gedung radio untuk menyiarkan tuntutan mereka. Ketika para pengunjuk rasa menuntut untuk melepaskan perwakilan pelajar tersebut, mereka justru ditembaki dari dalam gedung tersebut oleh Otoritas Perlindungan Negara (Állam Védelmi Hatóság, ÁVH). Satu pelajar tewas dan jasadnya dibalut dengan bendera dan diangkat ke atas oleh kerumunan massa. Hal ini yang menandai awal dari revolusi. Berita ini menyebar luas dan menyebabkan meletusnya kekacauan serta kekerasan di seluruh wilayah ibu kota.
Pemberontakan menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru negara dan berhasil menggulingkan pemerintah. Ribuan orang menjadi milisi, bertempur melawan ÁVH dan pasukan Soviet. Pendukung Soviet dan anggota ÁVH dieksekusi atau dipenjarakan, dan eks-tahanan politik dibebaskan dan dipersenjatai. Dewan pekerja radikal kemudian mengambil alih kekuasaan wilayah dari Partai Rakyat Buruh Hungaria dan menuntut perubahan politik. Pemerintahan yang baru secara resmi membubarkan ÁVH, menyatakan niatannya untuk keluar dari Pakta Warsawa dan berjanji untuk mengadakan pemilu secara bebas dan terbuka. Pada akhir Oktober, pertempuran hampir berakhir dan keadaan kembali seperti normal.
Namun, yang awalnya terdapat kemungkinan untuk negosiasi penarikan pasukan Soviet, Politbiro Partai Komunis Uni Soviet berubah pikiran dan memutuskan untuk menumpas revolusi. Pada 4 November, pasukan Soviet dalam jumlah besar menginvasi Budapest dan wilayah lainnya. Perlawanan dari Hungaria berlanjut hingga 10 November. Lebih dari 2.500 warga Hungaria dan 700 serdadu Soviet tewas dalam konflik ini, dan 200.000 warga Hungaria melarikan diri sebagai pengungsi. Penangkapan massal dan pengecaman berlangsung hingga beberapa bulan setelahnya. Pada Januari 1957, pemerintahan baru yang didukung Soviet telah menekan seluruh gerakan oposisi. Tindakan Soviet tersebut, walau berhasil menguatkan kendali atas Blok Timur, telah membuat kaum Marxis Barat kecewa, mengakibatkan perpecahan dan/atau penurunan jumlah anggota partai komunis di negara kapitalis.
Pembahasan mengenai revolusi ini dilarang di Hungaria selama lebih dari 30 tahun. Setelah berlangsungnya liberalisasi pada tahun 1980-an, kejadian ini menjadi subjek pembelajaran dan perdebatan. Pada awal dari era Republik Ketiga Hungaria pada tahun 1989, tanggal 23 Oktober ditetapkan menjadi hari libur nasional.