Revolusi Nasional Indonesia | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Pasca Perang Dunia Kedua | |||||||
Searah jarum jam dari pojok kanan:
| |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Relawan Tentara Kekaisaran Jepang[1][2] Desertir Tentara India[3] (sejak tahun 1945) Didukung oleh: Australia[4] (setelah tahun 1947) Amerika Serikat[6](setelah tahun 1949) (diplomasi) |
Belanda (sejak tahun 1946)
Britania Raya (hingga tahun 1946) Didukung oleh: Australia (hingga tahun 1946) Kekaisaran Jepang (hingga tahun 1946) Konflik internal: | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
'Soekarno Mohammad Hatta Soedirman Oerip Soemohardjo Soetan Sjahrir Hamengkubuwana IX Pakubuwana XII A.H. Nasution Sjafruddin Prawiranegara Gatot Subroto Bambang Soegeng Soetomo Moehammad Jasin T.B. Simatupang Soeharto Amir Sjarifuddin Alex Kawilarang Ventje Sumual Joop Warouw Daan Mogot Tan Malaka Sultan Hamid II Agustinus Adisoetjipto † R. E. Martadinata |
Wilhelmina (hingga tahun 1948) Sekarmadji Kartosoewirjo Musso Amir Sjarifuddin | ||||||
Kekuatan | |||||||
BKR/TKR/TRI/TNI: 150.000 Laskar rakyat: diperkirakan 60,000 Relawan Muda: 100,000 Relawan Jepang: 1,000 Desertir India: 600 |
Belanda: 200,000[7] Inggris: 50,000[8] Jepang: 35,000 | ||||||
Korban | |||||||
46,000+ tentara, polisi dan milisi Indonesia tewas[9] 531 Relawan Jepang tewas 525 Desertir India tewas |
980 tentara Inggris dan India tewas[10] 1,057 tentara Jepang tewas 4,585+ tentara Belanda dan KNIL tewas[7] | ||||||
51,421 warga Indonesia Tewas |
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Revolusi Nasional Indonesia[a] adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari mendaratnya pasukan sekutu Inggris pertama kali di Jakarta pada 29 September 1945 yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Christinson setelah ditandatanganinya Civil Affairs Agreement. Konflik ini berlangsung selama 4 tahun hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949.[11] Meskipun demikian, gerakan revolusi itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini diperingati sebagai tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia.
Selama sekitar empat tahun, beberapa peristiwa berdarah terjadi secara sporadis. Selain itu, terdapat pula pertikaian politik serta dua intervensi internasional. Dalam peristiwa ini, pasukan Belanda hanya mampu menguasai kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra, tetapi gagal mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya perlawanan bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.[12]
Revolusi ini berujung pada berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan mengakibatkan perubahan struktur sosial di Indonesia; kekuasaan raja-raja mulai dikurangi atau dihilangkan. Peristiwa ini dikenal dengan "revolusi sosial", yang terjadi di beberapa bagian di pulau Sumatra.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan