Robert Falcon Scott | |
---|---|
Lahir | Plymouth, Devonshire, Inggris | 6 Juni 1868
Meninggal | 29 Maret 1912 Lapisan Es Ross, Antarktika | (umur 43)
Pendidikan | Program pelatihan HMS Britannia |
Pekerjaan | Perwira angkatan laut dan penjelajah Antarktika |
Suami/istri | Kathleen Scott |
Anak | Peter Markham Scott |
Orang tua | John Edward Scott Hannah Scott |
Penghargaan | RGS Patron's Gold Medal (1904) Vega Medal (1905) Cullum Geographical Medal (1906) |
Penghargaan
| |
Kapten Robert Falcon Scott (6 Juni 1868 – 29 Maret 1912) adalah seorang perwira dan penjelajah Angkatan Laut Britania Raya yang memimpin dua ekspedisi ke Antarktika: Ekspedisi Discovery tahun 1901–1904 dan Ekspedisi Terra Nova tahun 1910–1913 yang berakhir tragis. Dalam ekspedisi pertama, ia berhasil membuat rekor baru dengan mencapai garis lintang 82°S dan menemukan Dataran Kutub yang merupakan lokasi Kutub Selatan. Dalam ekspedisi kedua, Scott memimpin tim yang beranggotakan lima orang dan berhasil mencapai Kutub Selatan pada 17 Januari 1912, tetapi di situ mereka mendapati bahwa mereka telah didahului oleh ekspedisi Roald Amundsen dari Norwegia. Dalam perjalanan kembali dari Kutub Selatan, tim Scott berhasil menemukan fosil tumbuhan yang membuktikan bahwa dulu Antarktika memiliki hutan dan pernah terhubung dengan benua lainnya.[1] Rencana pertemuan dengan tim anjing pendukung dari markas gagal, dan di jarak sejauh 150 mil dari markas dan 11 mil dari depot berikutnya Scott dan timnya tewas akibat kelelahan, kelaparan, dan udara dingin yang ekstrem.
Sebelum diangkat sebagai pemimpin Ekspedisi Discovery, Scott meniti karier sebagai perwira angkatan laut. Pada tahun 1899, ia bertemu dengan Sir Clements Markham, kepala Royal Geographical Society, dan memperoleh informasi mengenai ekspedisi Antarktika. Ia kemudian secara sukarela menjadi pemimpin ekspedisi ini.
Setelah berita mengenai kematiannya menyebar, Scott dianggap sebagai pahlawan, dan banyak memorial yang dibuat untuknya di Britania Raya. Namun, pada akhir abad ke-20, Scott menjadi tokoh yang kontroversial karena kompetensinya dipertanyakan. Komentator pada abad ke-21 memandang Scott secara lebih positif dan menyorot kesalahan yang dilakukan oleh anggota timnya.