Semburan sinar gama

Ilustrasi semburan sinar gama.

Semburan sinar gama (SSG) (bahasa Inggris: gamma-ray bursts, disingkat GRBs) adalah fenomena semburan cemerlang sinar gama dari tempat tertentu di luar angkasa pada saat tertentu. Durasi semburan sinar gama biasanya beberapa detik, tetapi dapat bervariasi dari beberapa milisekon hingga beberapa menit, akan tetapi bekasnya dapat terlihat lebih lama namun tidak lagi berupa sinar gama melainkan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih panjang (sinar-X, ultraungu, atau cahaya tampak.).[1]

Radiasi cemerlang yang diamati dari kebanyakan SSG dipercaya dipancarkan pada saat terjadinya supernova atau hipernova ketika bintang bermassa besar yang berotasi dengan cepat, meledak membentuk bintang neutron, bintang kuark, atau lubang hitam. SSG dengan durasi yang lebih pendek berasal dari proses yang berbeda, yaitu bintang neutron biner yang saling mengitari satu sama lain bertabrakan menjadi satu.[2]

Sumber SSG sangat jauh dari bumi yaitu miliaran tahun cahaya, sehingga semburan yang dihasilkan sangatlah dahsyat (umumnya energi SSG dalam beberapa detik sama dengan energi matahari yang dipancarkan selama hidupnya sampai berumur 10 miliar tahun) dan juga sangat langka (setiap galaksi hanya terdapat sedikit SSG dalam waktu jutaan tahun).[3] SSG yang pernah diamati berasal dari luar galaksi Bima Sakti, walaupun ada fenomena yang mirip SSG yaitu soft gamma repeater (SGR) yang berasal dari magnetar (bintang neutron dengan medan magnet yang sangat kuat) di dalam galaksi Bima Sakti. Ilmuwan berhipotesis bahwa SSG di dalam galaksi Bima Sakti yang tepat menghadap ke bumi akan menyebabkan peristiwa kepunahan massal.[4]

SSG pertama kali dideteksi oleh Satelit Vela milik Amerika Serikat yang sebenarnya bertujuan untuk mengamati tes senjata nuklir yang kemungkinan dilakukan Uni Soviet. Setelah terdeteksi, ratusan model diusulkan para ilmuwan untuk menjelaskan hal ini, misalnya tabrakan antara komet dengan bintang neutron.[5] Sedikit informasi yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasi model yang diusulkan sampai pada tahun 1997 ketika bekas SSG berupa sinar-X dan cahaya tampak berhasil terdeteksi dan pengukuran langsung pergeseran merahnya (naiknya panjang gelombang dan menurunnya frekuensi sebuah gelombang elektromagnetik) menggunakan spektroskopi, serta pengukuran jarak dan energi yang dipancarkan. Penemuan ini beserta penelitian selanjutnya menyimpulkan bahwa SSG terjadi di galaksi yang jauh.

  1. ^ Vietri, Mario; Stella, Luigi (1998-01-01). "A Gamma-Ray Burst Model with Small Baryon Contamination". The Astrophysical Journal Letters (dalam bahasa Inggris). 507 (1): L45. doi:10.1086/311674. ISSN 1538-4357. 
  2. ^ Tsang, David; Read, Jocelyn S.; Hinderer, Tanja; Piro, Anthony L.; Bondarescu, Ruxandra (2012). "Resonant Shattering of Neutron Star Crust". Physical Review Letters. 108. p. 5. doi:10.1103/PhysRevLett.108.011102.
  3. ^ Podsiadlowski, Ph; Mazzali, P. A.; Nomoto, K.; Lazzati, D.; Cappellaro, E. (2004-01-01). "The Rates of Hypernovae and Gamma-Ray Bursts: Implications for Their Progenitors". The Astrophysical Journal Letters (dalam bahasa Inggris). 607 (1): L17. doi:10.1086/421347. ISSN 1538-4357. 
  4. ^ Melott, A. L.; Lieberman, B. S.; Laird, C. M.; Martin, L. D.; Medvedev, M. V.; Thomas, B. C.; Cannizzo, J. K.; Gehrels, N.; Jackman, C. H. (2004-01-01). "Did a gamma-ray burst initiate the late Ordovician mass extinction?". International Journal of Astrobiology. 3 (1): 55–61. doi:10.1017/S1473550404001910. ISSN 1475-3006. 
  5. ^ R.), Ricker, G. R. (George; K.), Vanderspek, R. K. (Roland (2003-01-01). Gamma-ray burst and afterglow astronomy 2001 : a workshop celebrating the first year of the HETE Mission, Woods Hole, Massachusetts, 5-9 November 2001. American Institute of Physics. ISBN 0-7354-0122-5. OCLC 52262841. 

Developed by StudentB