Sesium

55Cs
Sesium
Beberapa logam emas keperakan, dengan kilauan dan tekstur seperti cairan, disegel dalam ampul kaca
Sampel sesium di dalam ampul kaca
Garis spektrum sesium
Sifat umum
Pengucapan
  • /sésium/[1]
  • /sèsium/
Penampilanemas pucat
Sesium dalam tabel periodik
Perbesar gambar

55Cs
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson
Rb

Cs

Fr
xenonsesiumbarium
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)55
Golongangolongan 1 (logam alkali)
Periodeperiode 6
Blokblok-s
Kategori unsur  logam alkali
Berat atom standar (Ar)
  • 132,90545196±0,00000006
  • 132,91±0,01 (diringkas)
Konfigurasi elektron[Xe] 6s1
Elektron per kelopak2, 8, 18, 18, 8, 1
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat
Titik lebur301,7 K ​(28,5 °C, ​83,3 °F)
Titik didih944 K ​(671 °C, ​1240 °F)
Kepadatan mendekati s.k.1,93 g/cm3
saat cair, pada t.l.1,843 g/cm3
Titik kritis1938 K, 9,4 MPa[2]
Kalor peleburan2,09 kJ/mol
Kalor penguapan63,9 kJ/mol
Kapasitas kalor molar32,210 J/(mol·K)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T (K) 418 469 534 623 750 940
Sifat atom
Bilangan oksidasi−1, +1[3] (oksida basa kuat)
ElektronegativitasSkala Pauling: 0,79
Energi ionisasike-1: 375,7 kJ/mol
ke-2: 2234,3 kJ/mol
ke-3: 3400 kJ/mol
Jari-jari atomempiris: 265 pm
Jari-jari kovalen244±11 pm
Jari-jari van der Waals343 pm
Lain-lain
Kelimpahan alamiprimordial
Struktur kristalkubus berpusat badan (bcc)
Struktur kristal Body-centered cubic untuk sesium
Ekspansi kalor97 µm/(m·K) (suhu 25 °C)
Konduktivitas termal35,9 W/(m·K)
Resistivitas listrik205 nΩ·m (suhu 20 °C)
Arah magnetparamagnetik[4]
Modulus Young1,7 GPa
Modulus curah1,6 GPa
Skala Mohs0,2
Skala Brinell0,14 MPa
Nomor CAS7440-46-2
Sejarah
Penamaandari bahasa Latin caesius, 'abu-abu kebiruan', karena warna spektrumnya
PenemuanR. Bunsen dan G. Kirchhoff (1860)
Isolasi pertamaC. Setterberg (1882)
Isotop sesium yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
133Cs 100% stabil
134Cs sintetis 2,0648 thn ε 134Xe
β 134Ba
135Cs renik 2,3×106 thn β 135Ba
137Cs sintetis 30,17 thn[5] β 137Ba
| referensi | di Wikidata

Sesium (ejaan IUPAC: caesium;[6] cesium dalam Bahasa Inggris Amerika)[catatan 1] adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Cs dan nomor atom 55. Sesium adalah sebuah logam alkali lunak dengan warna keemasan-keperakan yang memiliki titik lebur 28,5 °C (83,3 °F) dan menjadikannya salah satu dari hanya lima unsur logam yang berwujud cair pada atau mendekati suhu kamar.[catatan 2] Sesium memiliki sifat fisik dan kimia yang mirip dengan rubidium dan kalium. Ia bersifat piroforik dan akan bereaksi dengan air bahkan pada suhu −116 °C (−177 °F). Ia adalah unsur yang paling tidak elektronegatif, dengan nilai 0,79 pada skala Pauling. Sesium hanya memiliki satu isotop stabil, sesium-133. Sesium ditambang sebagian besar dari mineral polusit. Sesium-137, yang merupakan sebuah produk fisi, diekstraksi dari limbah yang dihasilkan oleh reaktor nuklir. Ia memiliki jari-jari atom terbesar dari semua unsur yang jari-jarinya telah diukur atau dihitung, dengan jari-jari sekitar 260 pikometer.

Kimiawan Jerman Robert Bunsen dan fisikawan Jerman Gustav R. Kirchhoff menemukan sesium pada tahun 1860 melalui metode spektroskopi nyala yang pada saat itu baru dikembangkan. Penerapan skala kecil pertama untuk sesium adalah sebagai "penangkap" dalam tabung vakum dan sel fotolistrik. Pada tahun 1967, berdasarkan bukti yang dikemukakan oleh Einstein bahwa kecepatan cahaya adalah dimensi paling konstan di alam semesta, Sistem Satuan Internasional menggunakan dua hitungan gelombang spesifik dari spektrum emisi sesium-133 untuk menentukan detik dan meter. Sejak saat itu, sesium banyak digunakan dalam jam atom yang sangat akurat.

Sejak tahun 1990-an, penerapan skala besar dari sesium merupakan penggunanya sebagai sesium format untuk fluida pengeboran, tetapi sesium juga memiliki berbagai aplikasi dalam produksi listrik, serta dalam elektronika dan kimia. Isotop radioaktif sesium-137 memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun dan digunakan dalam aplikasi medis, pengukur industri, dan hidrologi. Senyawa sesium nonradioaktif hanya sedikit beracun, tetapi kecenderungan sesium murni untuk bereaksi secara eksplosif dengan air mengartikan bahwa sesium dianggap sebagai bahan berbahaya dan radioisotopnya memiliki risiko bagi kesehatan dan lingkungan yang signifikan.

  1. ^ (Indonesia) "Sesium". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  2. ^ (Inggris) Haynes, William M., ed. (2011). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-92). Boca Raton, FL: CRC Press. hlm. 4.121. ISBN 1439855110. 
  3. ^ (Inggris) Dye, J. L. (1979). "Compounds of Alkali Metal Anions". Angewandte Chemie International Edition. 18 (8): 587–598. doi:10.1002/anie.197905871. 
  4. ^ (Inggris) "Magnetic susceptibility of the elements and inorganic compounds". Handbook of Chemistry and Physics (PDF) (edisi ke-87). CRC press. ISBN 0-8493-0487-3. Diakses tanggal 29 Juli 2022. 
  5. ^ (Inggris) "NIST Radionuclide Half-Life Measurements". NIST. Diakses tanggal 29 Juli 2022. 
  6. ^ (Inggris) "Periodic Table of Elements". IUPAC | International Union of Pure and Applied Chemistry. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-10. Diakses tanggal 25 Februari 2024. 
  7. ^ (Inggris) International Union of Pure and Applied Chemistry (2005). Nomenclature of Inorganic Chemistry (IUPAC Recommendations 2005). Cambridge (UK): RSCIUPAC. ISBN 0-85404-438-8. pp. 248–49. Electronic version..
  8. ^ (Inggris) Coghill, Anne M.; Garson, Lorrin R., ed. (2006). The ACS Style Guide: Effective Communication of Scientific Information (edisi ke-3). Washington, D.C.: American Chemical Society. hlm. 127. ISBN 978-0-8412-3999-9. 
  9. ^ (Inggris) Coplen, T. B.; Peiser, H. S. (1998). "History of the recommended atomic-weight values from 1882 to 1997: a comparison of differences from current values to the estimated uncertainties of earlier values" (PDF). Pure Appl. Chem. 70 (1): 237–257. doi:10.1351/pac199870010237. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 Mei 2011. 
  10. ^ (Inggris) Entri OED untuk "caesium". Edisi kedua, 1989; versi daring Juni 2012. Diakses tanggal 25 Februari 2024. Versi sebelumnya pertama kali diterbitkan dalam New English Dictionary, 1888.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "catatan", tapi tidak ditemukan tag <references group="catatan"/> yang berkaitan


Developed by StudentB