Seyyed Hossein Nasr

Seyyed Hossein Nasr
Seyyed Hossein Nasr di Institut Teknologi Massachusetts pada tahun 2007
LahirSeyyed Hossein Nasr
07 April 1933
Tehran, Iran
AlmamaterInstitut Teknologi Massachusetts (SB 1954, Fisika)
Universitas Harvard
EraFilsafat kontemporer
KawasanFilsafat Islam
AliranPerenialisme, Sufisme
Minat utama
Metafisika, Filsafat agama, Filsafat ilmu, Sufisme, Filsafat Islam
Gagasan penting

Seyyed Hossein Nasr adalah seorang intelektual Islam dan guru besar di berbagai universitas di dunia Barat. Ia dilahirkan pada tahun 1933 di Teheran, Iran. Pemikirannya berhubungan dengan silang pengetahuan dalam peradaban modern di dunia Barat dan dunia Timur. Sebagian besar pemikirannya membahas tentang westernisasi terhadap umat muslim. Ia mengemukakan bahwa umat muslim telah mengalami tahap puncak westernisasi pada beberapa aspek kehidupan. Ia bahkan mampu mengadakan pengamatan mendalam tentang perubahan aktivitas intelektual dan spiritual di berbagai negeri. Pusat kajiannya adalah tentang moral, politik, ekonomi dan sains. Karya-karyanya mengungkapkan tentang kesulitan membedakan muslim yang masih melaksanakan syariat Islam secara taat dan muslim yang awam. Tiap pemikirannya menyatakan bahwa kesulitan ini semakin menjadi-jadi akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karya-karya Seyyed Hossein Nasr di antaranya yaitu Knowledge and The Sacred, Living Sufism, The Trancendent Theosophy of Sadr ad-Din Shirazi, Islamic Life and Thought, Science and Civilization in Islam, dan Sufi Essay in World Spirituality, serta Theology, Philosophy and Spirituality, dan Three Muslim Sages.[10]

  1. ^ John Hart (ed.), The Wiley Blackwell Companion to Religion and Ecology, John Wiley & Sons, 2017, p. 328.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Ramin Jahanbegloo, In Search of the Sacred : A Conversation with Seyyed Hossein Nasr on His Life and Thought, ABC-CLIO (2010), p. 10, 39-40, 45-46, 56, 59, 67, 81-90, 97, 106-108,114-115, 160.
  3. ^ a b c d e Zachary Markwith (2010). "Review: Seyyed Hossein Nasr, Islam in the Modern World: Challenged by the West, Threatened by Fundamentalism, Keeping Faith with Tradition (Harper Collins, New York, 2010) Sacred Web Vol. 28 pp 103-116 [115]
  4. ^ Mozaffari, A. (2010). Inscribing a Homeland: Iranian Identity and the pre-Islamic and Islamic Collective Imaginations of Place. p. 231
  5. ^ Trine Stauning Willet, Krzysztof Stala, Catharina Raudvere (eds), Rethinking the Space for Religion: New Actors in Central and Southeast Europe on Religion, Authenticity and Belonging (Nordic Academic Press, Jan 1, 2012) p. 269, 272.
  6. ^ a b Zachary Markwith (2009). Muslim Intellectuals and the Perennial Philosophy in the Twentieth Century, Sophia Perennis Vol. 1, Number 1 pp. 39-98 [84]
  7. ^ John Andrew Morrow, Religion and Revolution: Spiritual and Political Islam in Ernesto Cardenal (Cambridge Scholars Publishing, Mar 15, 2012) p.8
  8. ^ a b c Asfa Widiyanto (2016). The reception of Seyyed Hossein Nasr's ideas within the Indonesian intellectual landscape, Indonesian Journal for Islamic Studies Vol. 23, no. 2, 2016 pp. 193-236
  9. ^ Foltz, Richard (2013). "Ecology in Islam". Dalam Runehov, Anne L. C.; Oviedo, Lluis. Encyclopedia of Sciences and Religions. Springer. hlm. 675. ISBN 978-1402082641. 
  10. ^ Muzakkir (2018). Tasawuf: Pemikiran, Ajaran dan Relevansinya dalam Kehidupan (PDF). Medan: Perdana Publishing. hlm. 122. ISBN 978-602-5674-19-8. 

Developed by StudentB