Shamanisme Korea

Persiapan upacara gut di Korean Folk Village.
Kebun Samseonggung, tempat ibadah Hwanin, Hwanung, dan Dangun.

Shamanisme Korea adalah kepercayaan asli rakyat Korea yang menggabungkan berbagai kepercayaan dan praktik yang dipengaruhi agama asli Korea, Buddhisme dan Taoisme. Dalam bahasa Korea, shamanisme disebut mu () dan sang praktisi disebut mudang (무당, 巫堂). Tugas mudang biasanya dipegang oleh wanita yang melakukan kontak (menghubungkan) antara dewa dan manusia.

Shaman mengadakan gut atau upacara persembahan untuk melakukan penyembuhan, mendatangkan keberuntungan serta menjadi perantara antara dewa dengan cara kerasukan. Upacara gut juga diadakan untuk membimbing arwah orang yang sudah meninggal menuju surga.

Rakyat Korea seperti banyak bangsa di Asia Timur lain, menganggap agama secara elektis dibanding ekslusif (mudah untuk memeluk suatu agama). Pandangan religius mereka tidak tertanam pada satu agama saja, tetapi oleh berbagai kombinasi kepercayaan dan agama yang dibawa masuk ke Korea. Walau banyak orang Korea yang memeluk agama tertentu seperti Buddhisme atau Kekristenan, banyak pula di antara mereka yang masih terikat dengan kepercayaan asli mereka.

Walaupun shamanisme Korea tidak lagi banyak pengikutnya seperti dahulu, praktik ini masih berlangsung di Korea. Pada masa lalu ritual ini juga diadakan untuk meminta kelimpahan pertanian.

Shamanisme Korea dicirikan dengan pengadaan upacara gut yang beraneka ragam untuk melakukan kontak antara manusia dengan alam roh. Profesi shaman biasanya cukup dapat menghasilkan banyak uang di Korea. Tradisi shaman Korea agak serupa dengan tradisi shaman dari suku-suku di Siberia, Mongolia, dan Manchuria.


Developed by StudentB