Shimon Peres (ⓘ; bahasa Ibrani: שמעון פרס; nama lahir Szymon Perski; 2 Agustus 1923 – 28 September 2016) adalah Presiden Israel ke-9 yang menjabat dari tahun 2007 hingga 2014. Ia seorang penggagas kesepakatan perdamaian dengan Palestina pada tahun 1990-an. Ia bermigrasi bersama keluarganya di suatu tempat yang sekarang dikenal sebagai negara Israel pada 1934) adalah politikus Israel, mantan perdana menteri, dan wakil perdana menteri.
Peres tercatat sebagai anggota dan kemudian memimpin Partai Buruh dari tahun 1950-an hingga Desember 2005. Setelah itu, ia beralih dan mendukung partai baru bernama Partai Kadima. Ia terpilih di Parlemen (Knesset) pada Maret 2006 sebagai anggota dari Partai Kadima. Sejak 4 Mei 2006, ia menjabat sebagai Menteri Pembangunan untuk Negev, Galilea, dan Ekonomi Regional serta Wakil Premier.
Peres tampil kedelapan sebagai Perdana Menteri Israel (1984-1986 dan 1995-1996), Menteri Luar Negeri Israel (2001-2002), dan Wakil Perdana Menteri dalam koalisi di bawah kepemimpinan Ariel Sharon pada awal tahun 2005. Pada 1994, Peres memenangi Penghargaan Perdamaian Nobel bersama dengan Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat dalam Persetujuan Oslo.[1] Peres kemudian menang dalam pemilu nasional, sehingga membuat posisinya di Partai Buruh semakin kuat dan tangguh untuk waktu yang tidak terbatas.
Pada 2007, Peres dicalonkan Partai Kadima dan memastikan diri pada 30 Juni 2007 untuk maju dalam pemilu presiden. Ia dipilih oleh Knesset untuk menjadi presiden pada 13 Juni 2007 untuk menggantikan Moshe Katsav setelah pelantikannya pada 15 Juli 2007 untuk tujuh tahun masa jabatan.[2] Sebelumnya, Peres juga pernah mencalonkan diri menjadi kandidat presiden pada tahun 2000. Ketika itu, ia kalah telak dari Moshe. Selain Peres, calon presiden lainnya adalah Reuven Rivlin dari oposisi sayap kanan Partai Likud dan Colette Avital dari Partai Buruh. Menurut jajak pendapat, rakyat Israel menginginkan Peres sebagai presiden. Di babak pertama, Peres meraih 58 dari 120 suara pemilih. Sedang, Reuven meraih 37 suara dan Colette memperoleh 21 suara. Di babak kedua, Peres memperoleh 86 suara pemilih. Ia diangkat sebagai presiden oleh Knesset pada tanggal 13 Juni 2007 dan diambil sumpah pada tangga; 15 Juli 2007 untuk masa jabatan 7 tahun.