Singkatan atau abreviasi secara sederhana merupakan sebuah huruf atau sekumpulan huruf sebagai bentuk pendek dari sebuah atau beberapa kata[1]. Sebagai contoh: kata sebagai kadang-kadang disingkat sbg.
Pemendekatan dapat dilakukan terhadap satu kata atau lebih. Dalam bahasa Indonesia, pemendekan atau abreviasi terbagi menjadi lima macam; akronim, penyingkatan/singkatan, penggalan, kontraks, dan lambang huruf[2].
- Akronim, proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata dari kata-kata yang ingin diperpendek. Contoh puskesmas bentuk akronim dari pusat kesehatan masyarakat, bappenas bentuk akronim dari badan perancangan pembangunan nasional, miras bentuk akronim dari minuman keras.
- Singkatan, proses pemendekatan yang mengambil huruf depan setiap kata. Contoh, KTM bentuk singkatan dari Kartu Tanda Mahasiswa, IKN bentuk singkatan dari Ibu Kota Nusantara.
- Penggalan, proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem atau proses pemendekan yang menghilangkan salah satu bagian dari kata[3]. Contoh, lab penggalan dari laboratorium, dik penggalan dari adik, prof penggalan dari profesor.
- Kontraksi, proses pemendekan yang proses pemendekan yang meringkas leksem dasar atau gabungan leksem. Contoh, tak bentuk kontraksi kata tidak, takkan bentuk kontraksi tidak akan.
- Lambang huruf, proses pemendekan berupa satu huruf atau lebih yang menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan atau unsur[3]. Contoh, lambang huruf M dari meter, N dari nitrogen, G dari gram.
- ^ Kridalaksana, Harimurti (2008). Kamus Linguistik (edisi ke-4). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-3570-8..
- ^ Cenderamata, Rengganis Citra; Sofyan, Agus Nero (2019). "Abreviasi dalam Percakapan Sehari-hari di Media Sosial:
Suatu Kajian Morfologi". Prasasti: Journal of Linguistic. 4 (1): 69–78.
- ^ a b Kridalaksana, Harimurti (2007). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. hlm. 163.