Skeptisisme filosofis (bahasa Inggris: scepticism dari Yunani σκέψις skepsis, "penyelidikan") adalah bagian pemikiran filsafat yang mempertanyakan kemungkinan kepastian pengetahuan.[1] Skeptisisme filosofis tidak sama dengan skeptisisme ilmiah. Dalam skeptis filosofis yang dikembangkan dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori umum yakni: Mereka yang menyangkal semua kemungkinan pengetahuan, dan mereka yang menganjurkan penangguhan penilaian karena kurangnya bukti.[2] Dua kategori tersebut berlandaskan pada skeptis Akademik dan skeptis Pyrrhonian dalam filsafat Yunani kuno.
Di Dunia Barat, skeptisisme dimulai sejak Pyrrho dari Elis. Dalam filsafat Islam, skeptisisme filosofis dimulai oleh Al-Ghazali. Gagasan filsuf Prancis Rene Descartes dalam "Discourse on the Method"[3] sebagai perjalanan mereka yang terkenal dari keraguan menuju kepastian.[4] Dengan mengartikulasikan persamaan dan perbedaan sehingga konsepsinya tentang kebenaran tertuang dalam aturan: "Tidak pernah menerima sesuatu sebagai benar jika saya tidak memiliki pengetahuan yang jelas tentang kebenarannya: yaitu, hati-hati untuk menghindari kesimpulan dan prasangka yang cepat, dan untuk memasukkan tidak lebih dalam penilaian saya daripada apa yang muncul dengan sendirinya di pikiran saya dengan sangat jelas dan begitu jelas sehingga saya tidak punya kesempatan untuk meragukannya".[5]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0