Suksesi apostolik

Penahbisan episkopal atas Deodatus dari Nevers; Claude Bassot (1580-1630).

Suksesi apostolik atau suksesi rasuli merupakan cara di mana pelayanan Gereja Kristen diturunkan dari Para Rasul dalam suatu suksesi yang berkesinambungan, yang biasanya dihubungkan dengan sebuah klaim bahwa suksesi tersebut dilakukan melalui serangkaian uskup.[1] Rangkaian ini sejak awal dipandang sebagaimana yang dilakukan oleh para uskup dari takhta tertentu yang didirikan oleh setidaknya seorang rasul. Justo L. González mengatakan bahwa saat ini suksesi apostolik umumnya dipahami dalam arti serangkaian uskup, tanpa memandang takhta; masing-masing ditahbiskan oleh uskup-uskup lainnya, mereka sendiri kemudian menahbiskan dengan cara yang sama dalam suatu suksesi yang dapat ditelusuri kembali ke para rasul.[2] Namun menurut dokumen yang dihasilkan oleh Komisi Internasional Bersama untuk Dialog Teologis antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks, "takhta (cathedra) memainkan suatu peranan penting dalam menempatkan uskup tersebut ke dalam jantung apostolisitas gerejawi".[3]

Mereka yang berpegang pada pentingnya suksesi apostolik (dari para rasul) melalui penumpangan tangan uskup merujuk pada Perjanjian Baru, yang mana dipandang mengisyaratkan suatu suksesi apostolik perorangan (misalnya dari Paulus kepada Timotius dan Titus). Selain itu mereka juga merujuk pada dokumen lain dari Gereja perdana, terutama Surat Klemens.[4] Dalam konteks ini, Klemens secara eksplisit menyatakan bahwa para rasul menunjuk para uskup sebagai penerus mereka dan mengarahkan supaya para uskup ini pada gilirannya harus menentukan penerus mereka juga; mengingat akan hal ini, para pemimpin Gereja tersebut tidak akan diturunkan tanpa sebab dan tidak dengan cara ini. Selanjutnya, para pendukung dari kebutuhan akan suksesi apostolik uskup secara personal di dalam Gereja menunjuk pada praktik universal dari Gereja awal mula yang tak terpisahkan (sampai dengan tahun 431), sebelum terpisah-pisah menjadi Gereja dari Timur, Gereja Ortodoks Oriental, Gereja Ortodoks Timur, dan Gereja Katolik. Umat Kristen dari tradisi Katolik Roma, Ortodoks, Katolik Lama, Anglikan, Moravian, dan Lutheran Skandinavia bersikeras bahwa "seorang uskup tidak memiliki imamat yang lazim atau valid kecuali ia dikonsekrasi dalam suksesi apostolik ini."[5] Dan selain itu, masing-masing kelompok tersebut belum tentu menganggap konsekrasi dari kelompok lainnya adalah valid.[6]

Meskipun demikian, beberapa kalangan Protestan menyangkal perlunya kontinuitas semacam ini,[1][7] dan klaim sejarah yang terkait sangat dipertanyakan oleh mereka; Eric G. Jay berkomentar bahwa cerita mengenai kehadiran para uskup tersebut pada ensiklik Lumen Gentium (1964) bab III "adalah sangat kabur, dan banyak kerancuan dalam sejarah awal pelayanan Kristen yang diabaikan".[8] Denominasi-denominasi ini, sebaliknya, berpegang bahwa suksesi apostolik adalah "dipahami sebagai suatu kesinambungan dalam pengajaran doktrinal sejak zaman para rasul hingga saat ini."[9]

  1. ^ a b (Inggris) F.L. Cross, E.A. Livingstone (editors), The Oxford Dictionary of the Christian Church (Oxford University Press 2005 ISBN 978-0-19-280290-3), article "apostolic succession"
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ETT
  3. ^ (Inggris) "The Sacrament of Order in the Sacramental Structure of the Church with Particular Reference to the Importance of Apostolic Succession for the Santification and Unity of the People of God", Orthodox - Roman Catholic International Dialogue, 1988 
  4. ^ (Inggris) Adam, Karl. The Spirit of Catholicism Doubleday & C°, Inc: 1957 p. 20
  5. ^ (Inggris) Guidry, Christopher R.; Crossing, Peter F. (1 January 2001). World Christian Trends, AD 30-AD 2200: Interpreting the Annual Christian Megacensus. William Carey Library. hlm. 307. ISBN 9780878086085. 
  6. ^ (Inggris) Apostolic succession. Encyclopædia Britannica. 
  7. ^ (Inggris) ""Apostolic Succession" in ''The Columbia Encyclopedia'', Sixth Edition (Columbia University Press 2004)". Questia.com. Diakses tanggal 18 July 2013. 
  8. ^ (Inggris) Jay, Eric G. The Church John Knox Press: 1980, p.317f
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Armentrout

Developed by StudentB