Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Jumlah populasi | |
---|---|
± 2 juta | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Jawa Barat (Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon) | |
Bahasa | |
Jawa Cirebon, Sunda, Indonesia | |
Agama | |
Islam | |
Kelompok etnik terkait | |
Jawa Banyumasan, Sunda Priangan, Sunda Banten |
Suku Cirebon adalah kelompok etnis berketurunan jawa cirebonan (rumpun jawa banyumasan) yang tersebar di sekitar wilayah Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon. Menggunakan istilah Wong sebagai penanda keturunan jawa, dan Selain itu suku Cirebon juga dapat ditemui di Kabupaten Indramayu, sebagian Kabupaten Majalengka (sebelah utara atau biasa disebut sebagai Wilayah "Pakaleran"), sebagian Kabupaten Subang sebelah utara mulai dari Blanakan, Pamanukan, hingga Pusakanagara dan sebagian Pesisir utara Kabupaten Karawang mulai dari Pesisir Pedes hingga Pesisir Cilamaya di Provinsi Jawa Barat dan di sekitar Kec. Losari di Kabupaten Brebes, provinsi Jawa Tengah.
Selain itu, Suku Cirebon tersebar di banyak provinsi-provinsi di Indonesia. Pada sensus penduduk 2010 Suku Cirebon berjumlah 1.877.514 jiwa, dengan 961.406 laki-laki dan 916.108 perempuan.[1] Rasionya yaitu sekitar 0,79% dari jumlah penduduk seluruh Indonesia pada tahun 2010 dari semua suku di Indonesia. Provinsi terbanyak yang terdapat suku Cirebon adalah Provinsi Jawa Barat (1.812.842 jiwa), Banten (41.645 jiwa), dan Lampung (8.406 jiwa). Sebanyak 1.425.272 jiwa (75,91%) bermukim di perkotaan dan 452.242 jiwa (25,09%) bermukim di pedesaan.[1] Masyarakat Suku Cirebon memeluk agama Islam. Bahasa yang dituturkan oleh orang Cirebon adalah Bahasa Jawa mayoritas digunakan dalam percakapan sehari hari yang juga ada gabungan sedikit atau beberapa bahasa yakni dari Sunda, Arab dan China yang mereka sebut sebagai Bahasa Cirebonan atau Bahasa Jawa Dialek Cirebon[2].Mereka juga memiliki dialek Bahasa Sunda tersendiri yang jarang dituturkan yang disebut Bahasa Sunda Cirebon.[3]
|isbn=
(bantuan).