Baksa Kembang adalah tari klasik dari Keraton Banjar dari Kalimantan Selatan. Tari ini saat itu merupakan kegiatan penyambutan tamu yang dilakukan oleh putri-putri keraton Banjar. Sekarang Tari Baksa Kembang digunakan masyarakat Kalimantan Selatan untuk ditampilkan dalam kegiatan upacara pernikahan.
Tari Baksa Kembang menceritakan tentang putri remaja yang cantik jelita sedang bermain-main riang gembira di taman bunga. Penari dari tarian ini dilakukan oleh wanita berjumlah ganjil , baik tunggal maupun jamak asal berjumlah ganjil. Gambaran dari tarian ini merupakan kelembutan tuan rumah dalam menyambut dan menghormati tamu. Sehingga suasana tariannya akan tampak riang gembira.
Nilai yang dapat diambil dari Tarian Baksa Kembang sangat luhur. Karena kegiatan menghormati dan menghargai tamu merupakan kegiatan yang mulia. Hal ini merupakan budaya bangsa kita yang harus kita junjung tinggi.
Pada mulanya di Banjar, Tari Baksa Kembang mempunyai banyak versi. Namun saat ini telah ada kesepakatan dari pelatih tari se- Provinsi Kalimantan Selatan. Dimana penari Baksa Kembang memakai mahkota Gajah Gemuling yang ditatah kembang goyang , sepasang bogam ukuran kesil diletakkan pada mahkota, dan untaian kelapa muda bernama Halilipan. Menggunakan sepasang kembang kantil, melati dan kenanga.
Tari Baksa Kembang diiringi oleh gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu lagu Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni.[1]