Teisme secara luas didefinisikan sebagai kepercayaan terhadap keberadaan Tuhan atau dewa-dewi.[1][2] Dalam pengertian awam, atau bila dibandingkan dengan deisme, istilah tersebut mendeskripsikan konsep ketuhanan klasik yang ditemukan dalam monoteisme (yang juga disebut sebagai teisme klasik)—atau dewa-dewi yang ditemukan dalam agama-agama politeistik—suatu kepercayaan terhadap Tuhan maupun dewa-dewi tanpa menafikan keberadaan wahyu sebagaimana yang terdapat dalam deisme.[3][4]
Sebutan teisme pertama digunakan oleh Ralph Cudworth (1617-1688),[5] dan digunakan sebagai lawan kata ateisme, sebutan yang dicetuskan sekitar tahun 1587.