Teknik material

Sebuah berlian cuboctahedron menunjukkan tujuh bidang kristalografi, dicitrakan dengan scanning electron microscopy
Six classes of conventional engineering materials.
Enam jenis material teknik konvensional

Ilmu material atau teknik material atau ilmu bahan adalah sebuah interdisiplin ilmu teknik yang mempelajari sifat material dan aplikasinya terhadap berbagai bidang ilmu dan teknik. Ilmu ini mempelajari hubungan antara struktur material dan sifatnya. Termasuk ke dalam ilmu ini adalah unsur fisika terapan, teknik kimia, mesin, sipil dan listrik. Ilmu material juga mempelajari teknik proses atau fabrikasi (pengecoran, pengerolan, pengelasan, dan lain-lain), teknik analisis, kalorimetri, mikroskopi optik dan elektron, dan lain-lain), serta analisis biaya atau keuntungan dalam produksi material untuk industri.

Perkembangan terakhir, ilmu tentang material ini mendapat sumbangan yang besar dari majunya bidang nanoteknologi dan mulai diajarkan secara luas di banyak universitas.

Banyak masalah ilmiah yang paling mendesak yang dihadapi manusia saat ini adalah karena keterbatasan material yang tersedia dan bagaimana material itu digunakan. Dengan demikian, terobosan dalam ilmu material cenderung mempengaruhi masa depan teknologi secara signifikan.[1][2]

Ilmuwan material menekankan pemahaman bagaimana sejarah suatu material (pemrosesannya) memengaruhi strukturnya, dan dengan demikian juga sifat dan kinerjanya. Pemahaman hubungan pemrosesan-struktur-sifat disebut paradigma material. Paradigma ini digunakan untuk memajukan pemahaman di berbagai bidang penelitian, termasuk nanoteknologi, biomaterial, dan metalurgi. Ilmu material juga merupakan bagian penting dari teknik forensik dan analisis kegagalan – menyelidiki material, produk, struktur atau komponen yang gagal atau tidak berfungsi sesuai keinginan, menyebabkan cedera pribadi, atau kerusakan pada properti. Investigasi semacam itu adalah kunci untuk memahami misalnya penyebab berbagai kecelakaan dan insiden penerbangan.

  1. ^ Hemminger, John C. (August 2010). Science for Energy Technology: Strengthening the Link between Basic Research and Industry (Laporan). United States Department of Energy, Basic Energy Sciences Advisory Committee. Diarsipkan dari versi asli tanggal Parameter |archive-url= membutuhkan |archive-date= (bantuan). Diakses tanggal 3 August 2018. 
  2. ^ Alivisatos, Paul; Buchanan, Michelle (March 2010). Basic Research Needs for Carbon Capture: Beyond 2020 (Laporan). United States Department of Energy, Basic Energy Sciences Advisory Committee. Diarsipkan dari versi asli tanggal Parameter |archive-url= membutuhkan |archive-date= (bantuan). Diakses tanggal 3 August 2018. 

Developed by StudentB