Tentara Pelajar adalah suatu kesatuan militer yang ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia di mana para anggotanya terdiri dari sebagian besar para pelajar dan sebagian kecil mahasiswa.[1] Di seluruh tanah air para mahasiswa tergabung dalam Tentara Pelajar (TP), Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP), Tentara Genie Pelajar (TGP) dan sebagainya. Para mahasiswa dan pelajar pejuang yang di Jawa kemudian digabung dalam Brigade 17 TNI.[2]
Terdapat beberapa istilah untuk penyebutan Tentara Pelajar yaitu di Jawa Timur disebut TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar), di Jogja dan Solo disebut Tentara Pelajar, di sebagian Jatim, Jateng dan Jogja ada TGP (Tentara Genie Pelajar), di Boyolali ada Sturm Abteilung (SA) dan Corps Sturm Abteilung (CSA) , di Banyumas ada Pasukan Pelajar IMAM (Indonesia Merdeka Atoe Mati), Mastepe, di Jabar ada Pelajar Siliwangi, di Sumsel ada Pelajar Sriwijaya, di daerah Pati ada Pasukan T dan lain-lain.
Saat menghadapi Agresi Militer Belanda II, oleh Presiden Soekarno, kesatuan pelajar pejuang bersenjata dimasukkan dalam kesatuan otonom dalam jajaran TNI (Tentara Nasional Indonesia) yakni Brigade 17 TNI. Kemudian, Brigade 17 TNI selanjutnya dibagi menjadi lima Detasemen, yakni Detasemen I (TRIP) di Jawa Timur, Detasemen II (TP) di Solo, Detasemen III (TP) di Jogja, Detasemen IV di Jabar serta Detasemen V/Detasemen Khusus (TGP). Sedang kesatuan pelajar pejuang yang lainnya bergabung dalam brigade TNI lainnya, seperti SA yang masuk dalam Brigade V Panembahan Senopati.