Terbelahnya bulan

Muhammad menunjukkan terbelahnya Bulan. Cat air anonim abad ke-16 dari falnama, sebuah buku ramalan Persia. Muhammad digambarkan sebagai sosok bercadar di sebelah kanan.

Terbelahnya bulan (bahasa Arab: انشقاق القمر, translit. Insyaqāqa al-qamar) adalah mukjizat yang diklaim diperoleh nabi Islam Muhammad.[1] Ceritanya dapat ditemukan pada Al-Qur'an, Surah Al-Qamar:1-2, dan disebutkan pula dalam riwayat-riwayat Islam seperti pada Asbabun nuzul (sebab turunnya wahyu). Kebanyakan Muslim menafsirkan secara literal bahwa bulan benar-benar terbelah, sementara beberapa lainnya mengidentifikasinya sebagai peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat atau hanyalah ilusi optik.

Tradisi awal yang mendukung interpretasi literal ditransmisikan pada otoritas sahabat Muhammad seperti Ibn Abbas, Anas bin Malik, Abdullah bin Mas'ud dan lain-lain.[2][3] Menurut ulama Muslim IndiaAbdullah Yusuf Ali, bulan akan terbelah lagi saat hari kiamat mendekat. Dia mengatakan bahwa ayat-ayat tersebut mungkin juga memiliki makna alegori, seperti permasalahan yang dimaksud telah menjadi jelas, sejelas bulan.[4]

Pada tahun 2010, seorang ilmuwan NASA Lunar Science Institute (NLSI), Brad Bailey, mengatakan bahwa, "Sampai sekarang sama sekali tidak ada bukti ilmiah kalau dulu bulan pernah terbelah menjadi dua (atau lebih) dan bersatu kembali."[5] Tidak terdapat pula saksi mata dari bangsa-bangsa lain pada rentang era hidupnya Nabi Muhammad akan pernah terjadinya bulan terbelah pada masa tersebut. Di malam, pada tanggal 18 Juni 1178, 5 orang biarawan di selatan Inggris mengaku melihat pula terjadinya terbelahnya bulan, yang mana hal ini juga tidak dilaporkan di daerah-daerah lain. Sebuah teori mengatakan bahwa yang mereka lihat adalah meteor yang masuk ke atmosfer bumi dan melintas di depan bulan, dengan cahaya ekornya membuat seakan-akan bulan terlihat terbelah, ini menjelaskan mengapa hanya segelintir orang melihat kejadian tersebut.[6]

Narasi mengenai terbelahnya bulan ini kerap digunakan oleh beberapa umat Muslim untuk meyakinkan orang lain tentang kenabian Muhammad.[7] Peristiwa ini juga menjadi inspirasi banyak penyair Muslim, terutama di India.[8]

  1. ^ "Muhammad." Encyclopædia Britannica in Islamic mythology. 2007. Encyclopædia Britannica Online, p.13
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama kathir
  3. ^ "According to al-Tabari, all the expositors (ahl al-ta'wil) agree on essentially this same account for the occasion for the revelation of these verses." cf. Thomas E. Burman, Religious Polemic and the Intellectual History of the Mozarabs, C.1050-1200, p.150
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mourison
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NASA
  6. ^ Conocimiento, Ventana al (2018-06-18). "The Mystery of the Moon that was Split in Two". OpenMind (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-23. 
  7. ^ Annemarie Schimmel, And Muhammad Is His Messenger: The Veneration of the Prophet in Islamic Piety, University of North Carolina Press, 1985, p.69–70
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama EoI-Muhammad

Developed by StudentB