82Pb Timbal | ||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | ||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan | /timbal/[1] | |||||||||||||||||||||||||
Penampilan | abu-abu metalik | |||||||||||||||||||||||||
Timbal dalam tabel periodik | ||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 82 | |||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 14 (golongan karbon) | |||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 6 | |||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-p | |||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | logam miskin | |||||||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| |||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 | |||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 18, 32, 18, 4 | |||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | ||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | |||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | 600,61 K (327,46 °C, 621,43 °F) | |||||||||||||||||||||||||
Titik didih | 2022 K (1749 °C, 3180 °F) | |||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 11,34 g/cm3 | |||||||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.l. | 10,66 g/cm3 | |||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 4,77 kJ/mol | |||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 179,5 kJ/mol | |||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 26,650 J/(mol·K) | |||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| ||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | ||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −4, −2, −1, +1, +2, +3, +4 (oksida amfoter) | |||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 1,87 (+2) 2,33 (+4) | |||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 715,6 kJ/mol ke-2: 1450,5 kJ/mol ke-3: 3081,5 kJ/mol | |||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 175 pm | |||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 146±5 pm | |||||||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 202 pm | |||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | ||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | |||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | kubus berpusat muka (fcc) a=495,08 pm | |||||||||||||||||||||||||
Kecepatan suara batang ringan | 1190 m/s (pada s.k.) (teranil) | |||||||||||||||||||||||||
Ekspansi kalor | 28,9 µm/(m·K) (suhu 25 °C) | |||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 35,3 W/(m·K) | |||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 208 nΩ·m (suhu 20 °C) | |||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | diamagnetik | |||||||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | −23,0×10−6 cm3/mol (suhu 298 K)[3] | |||||||||||||||||||||||||
Modulus Young | 16 GPa | |||||||||||||||||||||||||
Modulus Shear | 5,6 GPa | |||||||||||||||||||||||||
Modulus curah | 46 GPa | |||||||||||||||||||||||||
Rasio Poisson | 0,44 | |||||||||||||||||||||||||
Skala Mohs | 1,5 | |||||||||||||||||||||||||
Skala Brinell | 38–50 MPa | |||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7439-92-1 | |||||||||||||||||||||||||
Sejarah | ||||||||||||||||||||||||||
Penemuan | Timur Tengah (7000 SM) | |||||||||||||||||||||||||
Simbol | "Pb": dari Latin plumbum | |||||||||||||||||||||||||
Isotop timbal yang utama | ||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan isotop sangat bervariasi menurut sampel | ||||||||||||||||||||||||||
Timbal atau timbel (disebut juga plumbum atau timah hitam)[a] adalah unsur kimia dengan lambang Pb dan nomor atom 82. Unsur ini merupakan logam berat dengan massa jenis yang lebih tinggi daripada banyak bahan yang ditemui sehari-hari. Timbal memiliki sifat lunak, mudah ditempa, dan bertitik leleh rendah. Saat baru dipotong, timbal berwarna perak mengilat kebiruan, tetapi jika terpapar udara permukaannya akan berubah menjadi warna abu-abu buram. Timbal adalah unsur stabil bernomor atom tertinggi dan tiga di antara isotopnya adalah hasil akhir peluruhan berantai unsur-unsur yang lebih berat.
Timbal adalah logam golongan IVA (14) yang relatif lengai atau tidak mudah bereaksi. Logam ini bersifat amfoter; unsur timbal maupun senyawa oksidanya mudah bereaksi dengan asam maupun basa. Dalam senyawa, timbal biasanya memiliki bilangan oksidasi +2, dan jarang teroksidasi hingga +4 yang umum pada unsur golongan IVA di atasnya. Namun, bilangan oksidasi +4 sering terjadi dalam senyawa-senyawa organotimbal.
Timbal dapat ditambang dari bijih mineral tertentu; hal ini dilakukan sejak zaman prasejarah di Asia Kecil. Galena, bijih timbal yang paling utama, sering mengandung perak, sehingga banyak ditambang dan digunakan di Romawi Kuno. Namun, produksinya menurun sejak keruntuhan Romawi, dan baru pada Revolusi Industri produksi timbal kembali mencapai tingkat seperti zaman Romawi. Pada 2014, produksi timbal dunia melebihi 10 juta ton per tahun, dan lebih dari setengahnya dihasilkan melalui daur ulang.
Sifat-sifat timbal yang berguna di antaranya adalah kepadatan tinggi, titik leleh rendah, kemudahan ditempa, dan tahan korosi. Selain itu, logam ini relatif murah dan banyak ditemukan sumbernya, sehingga sering digunakan manusia, termasuk untuk bangunan, pipa air, baterai, peluru, pemberat, solder, cat, zat aditif bahan bakar, dan tameng radiasi. Namun, sejak abad ke-19, sifat racun timbal mulai ditemukan dan penggunaannya mulai dikurangi. Timbal dapat masuk tubuh manusia melalui makanan, minuman, serta udara atau debu yang tercemar. Unsur ini merusak sistem saraf dan mengganggu fungsi enzim dalam tubuh. Timbal sangat berbahaya terutama untuk anak-anak karena dapat mengganggu pertumbuhan otak.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan