Timor Barat
Timor Belanda Timor Indonesia | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Kota | Kupang |
Kabupaten | Kabupaten Belu, Kabupaten Kupang, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan |
Luas | |
• Total | 14.513,03 km2 (5,603,51 sq mi) |
Ketinggian | 2.427 m (7,963 ft) |
Populasi (pertengahan tahun 2024)[1] | |
• Total | 2.033.811 |
• Kepadatan | 140/km2 (360/sq mi) |
Zona waktu | UTC+8 (Waktu Indonesia Tengah) |
Kode area telepon | (62)3xx |
Plat kendaraan | DH |
IPM | 0.631 (Sedang) |
Timor Barat adalah wilayah yang meliputi bagian barat Pulau Timor, kecuali distrik Oecussi-Ambeno (eksklave Timor Leste). Secara administratif, Timor Barat adalah bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibukota sekaligus pelabuhan utamanya adalah Kupang. Pada masa kolonial, daerah tersebut bernama Timor Belanda dan merupakan pusat loyalis Belanda pada masa Revolusi Nasional Indonesia (1945–1949).[2][3] Dari tahun 1949 hingga 1975 dinamakan Timor Indonesia.[4][5]
Luas total Timor Barat adalah 1.451.303 km2 (560.351 sq mi), termasuk pulau-pulau lepas pantai. Puncak tertingginya adalah Gunung Mutis, 2,427 meter (8 ft) di atas permukaan laut, dan Gunung Lakaan, 1,600 meter (5 ft) di atas permukaan laut. Bahasa utama Timor Barat adalah Dawan, Marae dan Tetun, serta beberapa bahasa lainnya, seperti Kemak, Bunak dan Helong, juga digunakan di Timor Leste. Tiga bahasa lainnya yang hanya digunakan di daerah lokal kelompok bahasa Austronesia dari cabang Fabron adalah Ndao, Rote dan Sabu. Kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Kupang dengan 466.632 jiwa menurut perkiraan resmi pertengahan tahun 2023, Kota Atambua dengan 85.838 jiwa, Kota Kefamenanu dengan 49.589 jiwa, Kota Soe dengan 41.640 jiwa, dan Kota Betun dengan 41.631 jiwa.[1]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan