Tjipto Mangoenkoesoemo

Tjipto Mangoenkoesoemo
Tjipto Mangoenkoesoemo
Lahir(1886-03-04)4 Maret 1886
Pecangaan, Jepara, Hindia Belanda
Meninggal8 Maret 1943(1943-03-08) (umur 57)
Jakarta, Masa pendudukan Jepang
MakamTaman Makam Pahlawan Ambarawa, Semarang
KebangsaanJawa, Indonesia
PekerjaanPolitikus, Aktivis, Penulis, Priyayi
Tjipto Mangoenkoesoemo (tampak kanan) dalam Tiga Serangkai.

dr. Tjipto Mangoenkoesoemo (EBI: Cipto Mangunkusumo, Aksara Jawa: ꦕꦶꦥ꧀ꦠꦩꦔꦸꦤ꧀ꦏꦸꦱꦸꦩ) (Pecangaan, Jepara, 1886Jakarta, 8 Maret 1943) adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda. Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda akibat tulisan dan aktivitas politiknya, dan baru kembali 1917.

Dokter Cipto menikah dengan seorang Indo pengusaha batik, sesama anggota organisasi Insulinde, bernama Marie Vogel pada tahun 1920.

Berbeda dengan kedua rekannya dalam "Tiga Serangkai" yang kemudian mengambil jalur pendidikan, Cipto tetap berjalan di jalur politik dengan menjadi anggota Volksraad. Karena sikap radikalnya, pada tahun 1927 ia dibuang oleh pemerintah penjajahan ke Banda.

Ia wafat pada tahun 1943 dan dimakamkan di TMP Ambarawa. Pada tanggal 19 Desember 2016, atas jasa-jasanya, Pemerintah Republik Indonesia, mengabadikan beliau dia pecahan uang logam rupiah baru, pecahan Rp200.


Developed by StudentB