Triad

Triad (Mandarin: 三合会; Tradisional: 三合會; pinyin: Sānhéhuì) adalah sebuah organisasi kriminal etnis Tionghoa yang berbasis di Hong Kong, Macau, Tiongkok Daratan, dan di negara-negara dengan populasi etnis Tionghoa yang besar seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada.

Semula bernama Tian Di Hui (Langit, Bumi, dan Manusia). Didirikan sekitar tahun 1760-an, dengan tujuan menumbangkan kekaisaran Manchu era Dinasti Qing dan merestorasi peraturan Han di Tiongkok. Dinasti Qing tumbang pada 1911. Komunitas yang awalnya bersifat patriotis ini kemudian berubah menjadi tak terarah yang mengakibatkan organisasi ini tidak terlibat dan tak ikut menikmati kemajuan Tiongkok. Mereka lalu menjadi marah dan depresi, tetapi tak mampu mengubah jalan hidup pemberontak yang mendarah daging selama dua abad lebih. Akhirnya mereka berkembang menjadi organisasi kriminal bawah tanah. Inilah awal mulanya TRIAD yang kita kenal dewasa ini.

Sampai dengan berkuasanya Dokter Sun Yat Sen yang membentuk Republik Rakyat Tiongkok, Triad banyak mendapat fasilitas karena menurut sumber yang bisa di percaya Dokter Sun Yat Sen sudah menjadi anggota Triad sejak dia masih muda. Sampai dengan berkuasanya Chiang Kai-shek, Triad juga masih mendapat fasilitas.

Pada 1949, partai Komunis mengambil alih pemerintah Tiongkok dan menerapkan pengawasan ketat. Hal ini mengakibatkan para anggota TRIAD menyingkir ke daerah Selatan, Hongkong, Indonesia guna melanjutkan kegiatan. Sekitar tahun 1960 s/d 70-an tersiar kabar bahwa mereka sering bekerja sama dengan kepolisian dalam mengontrol wilayah kekuasaan mereka. Hal ini menimbulkan korupsi di tubuh kepolisian. Pada 1974, Komisi Independen Pemberantas Korupsi (ICAC) mengatasi masalah ini yang mengakibatkan Triad kehilangan rekan bisnisnya, yang mengakibatkan mereka beralih ke perdagangan bawah tanah.

Terdapat sekita 57 komunitas Triad di Hongkong. Kekuatan mereka terus meningkat, tetapi tetap ‘merendah’. Mereka kejam dalam polusi urusan kriminal. Pengaturan keanggotaannya sangat rumit. Kekuatan mereka lebih kuat dari yang diperkirakan. Mereka beroperasi dalam skala yang sangat kecil dan membatasi kekerasan antar anggota geng untuk menghindari sorotan publik. Tak ada figur pemimpin, tetapi secara umum mereka tergabung dalam beberapa kelompok independen yang sederajat, sehingga tidak dapat saling memerintah dan perbedaan level. Kekuatan sesungguhnya berada di level bawah dari hierarkinya. Biasanya seorang petarung membawahi sekitar 15 anggota aktif yang menguasai jalanan, gedung, pasar, lapangan, atau taman. Mereka juga memiliki kode numerik tersendiri untuk membedakan posisi dalam geng, seperti 426 yang berarti ‘petarung’, 489 ‘ketua’, 438 ‘deputi ketua’, 25 ‘mata-mata’ atau ‘pengkhianat’, dan lain-lain.

Untuk menjadi anggota, harus menjalankan upacara dengan mengucapkan 36 butir sumpah, 3 butir di antaranya:

  1. Setelah memasuki gerbang Hung I, saya harus memperlakukan orang tua dan kerabat dari saudara sesumpah saya sebagai keluarga saya sendiri. Jika saya melanggar saya bersedia mati disambar lima petir.
  2. Saya tidak akan berkonspirasi dengan orang lain untuk mencurangi saudara sesumpah saya dalam berjudi. Jika terjadi saya akan mati oleh pedang anggota-anggota saya sendiri.
  3. Jika saya mengetahui bahwa Pemerintah mencari saudara sesumpah saya, maka saya akan segera memberitahu saudara sesumpah saya tersebut agar ia dapat melarikan diri dengan segera. Jika melanggar saya akan mati disambar lima petir.

Developed by StudentB