Universitas Paris Université de Paris | |
---|---|
bahasa Latin: Universitas magistrorum et scholarium Parisiensis
Informasi | |
Moto | Hic et ubique terrarum (Latin) |
Jenis | Corporative circa 1150–1793, Negeri 1806–1970 |
Didirikan | sekitar 1150 1806-1970 2018 | –1793,
Lokasi | , 48°50′55″N 2°20′34″E / 48.84861°N 2.34278°E |
Kampus | Urban |
Nama julukan | The Sorbonne |
Universitas Paris (bahasa Prancis: Université de Paris) pertama kali muncul pada pertengahan kedua abad ke-12, tetapi pada 1970 diatur kembali sebagai 13 universitas otonomi (University of Paris I–XIII). Universitas ini sering kali disebut sebagai Sorbonne atau La Sorbonne karena institusi kolese (Collège de Sorbonne) yang didirikan pada 1257 oleh Robert de Sorbon, tetapi universitas tersebut lebih tua dan tidak pernah berpusat seluruhnya ke Sorbonne. Dari ketigabelas universitas tersebut, empat universitas pertamanya terletak di Sorbonne, dan tiga di antaranya menggunakan nama Sorbonne.
Ketigabelas universitas tersebut masih berdiri dan berada di bawah rektor umum dari Akademi Paris, dengan kantor-kantor yang berlokasi di Sorbonne. Pada 2006, Rektor Akademi Paris dan Chancellor dari Universitas Paris adalah Maurice Quénet. Wakil Rektor Universitas Paris adalah Pierre Gregory. [1] Diarsipkan 2006-02-06 di Wayback Machine. [2] Diarsipkan 2005-12-01 di Wayback Machine..
Universitas Paris tetap menjadi salah satu universitas paling terkenal dan prestisius di dunia, dan telah menciptakan pemenang Penghargaan Nobel dari fakultas dan badan pelajarnya, serta beberapa intelektual, politikus teori, ilmuwan, teknisi, fisikawan, teolog, dan artis besar. Banyak ilmuwan besar lahir di universitas ini. Contohnya adalah Victor Hugo, Claude Levi-Strauss, Roland Barthes, Jean Baudrillard,Paul Ricouer, Henri Lefebvre, dan masih banyak lagi.Bahkan novelis Indonesia, Andrea Hirata juga merupakan lulusan Universitas tersebut. Nama-nama ilmuwan lulusan Universitas Paris dapat dilihat disini.