Republik Vietnam | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1955–1975 | |||||||||
Wilayah administratif Republik Vietnam menurut Perjanjian Jenewa tahun 1954 ditampilkan dalam warna hijau tua; wilayah yang diklaim tetapi tidak dikuasai ditunjukkan dengan warna hijau muda. | |||||||||
Ibu kota | Saigon | ||||||||
Bahasa resmi | Viet | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Viet Prancis | ||||||||
Agama | Buddhisme Katolik Roma Konfusianisme Taoisme Caodaisme Hoahaoisme | ||||||||
Pemerintahan | Republik Presidensial (1955–1956) Republik Presidensial Uniter dengan sistem partai dominan (1956–1963) Republik Konstitusional Uniter Parlementer dibawah Kediktatoran Militer (1963–1967) Republik Konstitusional Parlementer Uniter dengan Sistem multi-partai (1967–1969) Republik Konstitusional Parlementer Uniter dengan Sistem partai dominan (1969–1975) | ||||||||
Presiden | |||||||||
• 1955–1963 | Ngô Đình Diệm | ||||||||
• 1967–1975 | Nguyễn Văn Thiệu | ||||||||
• 1975 | Trần Văn Hương | ||||||||
• 1975 | Dương Văn Minh | ||||||||
Perdana Mentri | |||||||||
• 1963–1964 (first) | Nguyễn Ngọc Thơ | ||||||||
• 1975 (last) | Vũ Văn Mẫu | ||||||||
Era Sejarah | Perang Dingin | ||||||||
• Refredum Negara Vietnam | 26 October 1955 | ||||||||
• Permulaan Perang Vietnam | 1 November 1955 | ||||||||
• Kudeta 1963 | 2 November 1963 | ||||||||
• Republik Ke-2 Didirikan | 1 April 1967 | ||||||||
27 January 1973 | |||||||||
30 April 1975 | |||||||||
Luas | |||||||||
- Total | 173.809 km2 | ||||||||
Populasi | |||||||||
• 1955 | ca 12 million | ||||||||
• 1968 | 16,258,334 | ||||||||
• 1974 | 19,582,000 | ||||||||
93.55/km2 | |||||||||
IPM (1979) | 0,783 tinggi · 53 | ||||||||
Mata uang | đồnga | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Vietnam | ||||||||
| |||||||||
Vietnam Selatan (nama resmi: Republik Vietnam, Viet: Việt Nam Cộng Hòa, Prancis: République du Viêt Nam) sering disingkat dengan RVN, adalah sebuah negara berhaluan anti-komunis di Asia Tenggara yang berdiri dari tahun 1955 hingga 1975, yaitu periode ketika bagian selatan Vietnam menjadi anggota Blok Barat selama berlangsungnya Perang Dingin. Vietnam Selatan pertama kali menerima pengakuan internasional pada tahun 1949 sebagai Negara Vietnam dalam Uni Prancis, dengan ibukotanya di Saigon (berganti nama menjadi Kota Ho Chi Minh pada tahun 1976), Republik Vietnam berbatasan dengan Vietnam Utara yang terletak di sebelah utara garis paralel ke-17 yang merupakan garis demarkasi pembatas kedua negara, Laos di barat laut, Kamboja di barat daya, dan Thailand di seberang Teluk Thailand di barat daya. Kedaulatan Republik Vietnam diakui oleh Amerika Serikat dan 87 negara lain, meskipun gagal masuk ke Perserikatan Bangsa-Bangsa karena veto Soviet pada tahun 1957.[1][2]
Berakhirnya Perang Dunia Kedua melihat pasukan gerilya Anti-Jepang Việt Minh, yang dipimpin oleh revolusioner komunis Ho Chi Minh, memproklamirkan berdirinya Vietnam Utara di Hanoi pada September 1945.[3] Pada tahun 1949, politisi anti-komunis membentuk pemerintahan saingan di Saigon yang dipimpin oleh mantan kaisar Bao Dai. Referendum 1955 tentang bentuk pemerintahan negara bagian di masa depan sangat diperebutkan dan mengakibatkan penggulingan Bảo Dai oleh Perdana Menteri Ngo Dinh Diem, yang memproklamirkan dirinya sebagai presiden republik baru pada 26 Oktober 1955.[4] Setelah Konferensi Jenewa 1954, ia meninggalkan klaimnya atas bagian utara negara itu dan menetapkan kedaulatannya atas bagian selatan Vietnam yang terdiri dari Cochinchina (Nam Kỳ) – bekas koloni Prancis dan sebagian Annam (Trung Kỳ) – bekas jajahan protektorat Prancis. Diệm terbunuh dalam kudeta militer yang dipimpin oleh jenderal Dương Văn Minh dengan bantuan dari CIA pada tahun 1963, dan serangkaian pemerintahan junta militer berumur pendek menyusul. Jenderal Nguyễn Văn Thiệu kemudian memimpin negara itu, setelah pemilihan umum yang didukung AS dari tahun 1967 hingga 1975 di adakan. Lahirnya Vietnam Selatan didukung oleh Amerika Serikat. Tetapi ada debat mengenai eratnya hubungan antara Vietnam Selatan dengan AS yang merupakan pendukung utama negara itu. Vietnam Selatan melanjutkan perang dengan Viet Cong dalam waktu yang lama setelah Amerika Serikat keluar dari Vietnam Selatan. Namun, pada akhirnya Republik Vietnam menyerah kepada Vietnam Utara dan front proksi nya yaitu Front Liberasi Nasional (NLF) pada 30 April 1975. Setelah itu, NLF berkuasa dan mendirikan Pemerintah Revolusioner Sementara Republik Vietnam Selatan hingga Republik Sosialis Vietnam yang utuh diproklamasikan pada 2 Juli 1976.