W.S. Rendra | |
---|---|
Lahir | Willibrordus Surendra Broto Narendra 7 November 1935 Solo, Hindia Belanda |
Meninggal | 6 Agustus 2009 Depok, Jawa Barat | (umur 73)
Pekerjaan | Penulis, aktor, sutradara teater |
Bahasa | Indonesia |
Kebangsaan | Hindia Belanda Indonesia |
Pendidikan | Sastra Inggris, Universitas Gadjah Mada, American Academy of Dramatic Arts |
Periode | Angkatan '50 (1952–2009) |
Genre | Puisi, drama, terjemahan |
Tema | Politik, cinta, alam, dll. |
Aliran sastra | Simbolisme (masa awal) Realisme |
Karya terkenal | Blues untuk Bonnie |
Penghargaan | Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970), S.E.A. Write Award (1996), dll |
Pasangan | Sunarti Suwandi Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat Ken Zuraida |
Anak | Theodorus Setya Nugraha Andreas Wahyu Wahyana Daniel Seta Samuel Musa Clara Sinta Yonas Salya Sarah Drupadi Naomi Srikandi Rachel Saraswati Isaias Sadewa Maryam Supraba |
Kerabat | Raden Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo Raden Ayu Catharina Ismadillah (orang tua), Adi Kurdi (adik ipar) |
Dr. (H.C.) Willibrordus Surendra Broto Narendra, S.S., M.A. (7 November 1935 – 6 Agustus 2009) atau dikenal sebagai W.S. Rendra adalah penyair, dramawan, aktor dan sutradara teater berkebangsaan Indonesia.
Sejak muda dia menulis puisi, skenario drama, cerpen, dan esai sastra di berbagai media massa.[1] Dia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gajah Mada dan dari perguruan tinggi itu Rendra menerima gelar Doktor Honoris Causa.[2] Penyair yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak"[3] ini, pada tahun 1967 mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta. Melalui Bengkel Teater itu, Rendra melahirkan banyak seniman antara lain Sitok Srengenge, Radhar Panca Dahana, Adi Kurdi, dan lain-lain. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, ia memindahkan Bengkel Teater ke Depok, Oktober 1985.[4]