Waffen-SS | |
---|---|
Aktif | 17 Maret 1933 – 8 Mei 1945 |
Negara | Jerman Nazi |
Aliansi | [٨٩٨٧٥[Adolf Hitler]] |
Cabang | Schutzstaffel |
Tipe unit | |
Jumlah personel | 900,000 termasuk sukarelawan asing dan wajib militer[1] Daftar Unit Waffen-SS |
Bagian dari | SS: di bawah kendali operasional Oberkommando der Wehrmacht dan Kommandostab Reichsführer-SS |
Markas | SS-Führungshauptamt, Berlin |
Warna seragam | Hitam, putih, dan merah |
Pertempuran | Perang Dunia II |
Tokoh | |
Wakil komandan | Heinrich Himmler |
Tokoh berjasa |
Waffen-SS adalah pasukan elit Nazi yang anggotanya diambil dari barisan Pengawal Hitler yang paling ditakuti di seluruh Eropa, yaitu Schutzstaffel (Pasukan Pengawal) atau biasa di singkat SS. Pada mulanya, Para anggotanya terdiri atas para pemuda pilihan yang memiliki fisik kuat dan telah teruji kemurnian darah dagingnya oleh ras yang menurut Nazi paling sempurna di seluruh dunia yaitu Ras Aryan.
Unit ini terbentuk dari tiga bagian SS, yaitu:
Ketiganya, beserta sebuah unit kepolisian yang dimiliterisasikan, digabungkan di bawah naungan Waffen-SS pada akhir bulan Desember 1940
Selama Perang Dunia II, kekuatan Waffen-SS membengkak menjadi 38 divisi. Akan tetapi, tidak semuanya beranggotakan orang Jerman. Ketika jumlah korban semakin meningkat, Waffen-SS menerima para sukarelawan asing untuk bertempur di bawah panjinya. Dimulai dari orang-orang Eropa Barat yang dianggap berkerabat dengan orang Jerman (Skandinavia, Belgia, Prancis, dan Belanda), barisan bersenjata SS ini kemudian dipenuhi oleh para Non-Jermanik, yang disebut orang Arya Kehormatan. Kemudian mengalirlah sukarelawan Ukraina, Rusia, Cossack, Baltik (seperti Estonia), kaum Muslim Balkan, serta India.
Di medan perang, Waffen-SS, terutama divisi-divisi Panzer-nya, sangat disegani oleh lawan maupun kawan. Akan tetapi, kebanyakan unit lainnya, terutama yang berasal dari sukarelawan Balkan dan Uni Soviet kebanyakan tidak tepercaya.
Setelah perang, unit ini dihukum oleh Pengadilan Nuremberg sebagai sebuah organisasi kriminal. Hal ini bukan hanya dikarenakan keterkaitannya dengan kamp-kamp konsentrasi dan unit-unit pembunuh mobil SS namun juga karena tindakan kekejaman terhadap penduduk sipil maupun tawanan perang yang dilakukan sejumlah unit tempurnya.