Yang Mulia Wim Kok | |
---|---|
Perdana Menteri Belanda | |
Masa jabatan 22 Agustus 1994 – 22 Juli 2002 | |
Penguasa monarki | Beatrix |
Wakil | Lihat daftar
|
Deputi Perdana Menteri Belanda | |
Masa jabatan 7 November 1989 – 22 Agustus 1994 | |
Perdana Menteri | Ruud Lubbers |
Menteri Keuangan | |
Masa jabatan 7 November 1989 – 22 Agustus 1994 | |
Perdana Menteri | Ruud Lubbers |
Pemimpin Partai Buruh | |
Masa jabatan 21 Juli 1986 – 15 Desember 2001 | |
Pemimpin Partai Buruh di Tweede Kamer | |
Masa jabatan 19 Mei 1998 – 30 Mei 1998 | |
Masa jabatan 17 Mei 1994 – 22 Agustus 1994 | |
Masa jabatan 21 Juli 1986 – 4 November 1989 | |
Anggota Tweede Kamer | |
Masa jabatan 19 Mei 1998 – 3 Agustus 1998 | |
Masa jabatan 17 Mei 1994 – 22 Agustus 1994 | |
Masa jabatan 3 Juni 1986 – 7 November 1989 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Willem Kok 29 September 1938 Bergambacht, Belanda |
Meninggal | 20 Oktober 2018 Amsterdam, Belanda | (umur 80)
Partai politik | Partai Buruh |
Suami/istri | Rita Roukema (m. 1965) |
Anak | 3 |
Almamater | Universitas Bisnis Nyenrode |
Pekerjaan |
|
Tanda tangan | |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Willem "Wim" Kok (pelafalan dalam bahasa Belanda: [ˈʋɪm ˈkɔk] ⓘ; 29 September 1938 – 20 Oktober 2018) adalah seorang politikus Belanda yang berasal dari Partai Buruh (PvdA), ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Belanda dari 22 Agustus 1994 hingga 22 Juli 2002.[1][2]
Kok merupakan seorang pemimpin serikat pekerja, ia bekerja untuk Asosiasi Serikat Buruh Belanda dari tahun 1961 hingga 1976, ketika serikat tersebut merger untuk membentuk Federasi Serikat Pekerja Belanda, Kok menjabat sebagai ketua pertamanya dari tahun 1976 hingga 1986 ketika ia terpilih menjadi anggota Tweede Kamer sebagai politikus Partai Buruh. Setelah pemilihan umum 1994, Kok menjadi Perdana Menteri Belanda, dilantik pada 22 Agustus 1994. Pasca pemilihan umum 1998, Kok kembali menjadi kandidat utama perdana menteri, partainya memenangkan delapan kursi tambahan dan koalisi yang ia bentuk sebelumnya sukses mempertahankan suara mayoritas dan membentuk kabinet Kok Kedua. Pada 15 Desember 2001, Kok mengumumkan pengunduran dirinya dari kancah politik nasional dan mundur sebagai Pemimpin Partai Buruh pada hari yang sama. Kok tetap menjadi Perdana Menteri Belanda sampai Kabinet Balkenende Pertama terbentuk pada 22 Juli 2002.[2]
Setelah tidak lagi menjabat perdana menteri, Kok pensiun dari politik aktif pada usia 63 tahun dan menjadi pelobi bagi Uni Eropa dan memimpin beberapa "kelompok tingkat tinggi", dan menduduki banyak kursi di dewan pengawas dalam dunia bisnis dan industri dan beberapa organisasi non-pemerintah internasional.
Kok dikenal karena kemampuannya sebagai manajer dan negosiator. Selama menjadi perdana menteri, kabinetnya bertanggung jawab atas pelaksanakan beberapa reformasi sosial, melegalkan pernikahan sesama jenis dan eutanasia, merangsang ekonomi untuk lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan dan privatisasi serta semakin mengurangi defisit. Pada 11 April 2003, ia diberikan gelar kehormatan Menteri Negara.[3]