Zikir

Zikir[1] (bentuk tidak baku dzikir[2] dan dikir[3]) (bahasa Arab: ٱلذِّكْر , translit. al-żikr) adalah sadar diri kepada Allah yang dilakukan seseorang dalam setiap keadaan.[1] Zikir juga merupakan sebuah aktivitas ibadah dalam umat Muslim untuk sadar diri kepada Allah. Di antaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah, dan zikir adalah satu kewajiban yang tercantum dalam al-Qur'an.[4] Bacaan zikir yang paling utama adalah kalimat "Laa Ilaaha Illallaah", sedangkan doa yang paling utama adalah "Alhamdulillah".[5] Seseorang yang melakukan zikir disebut dzaakir (ذاكر).

  1. ^ a b "Arti kata zikir". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  2. ^ "Arti kata dzikir". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  3. ^ "Arti kata dikir". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  4. ^ "Hai orang-orang yang beriman, sadar dirilah kepada Allah, dengan kesadaran yang sebanyak-banyaknya." (Al Ahzab 33:41).
  5. ^ Rasulullah ﷺ mengajarkan doa berikut ini, عن جَابِر بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: (( أَفْضَلُ الذِّكْرِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ: الْحَمْدُ لِلَّهِ )) Dari Jabir bin Abdullah berkata, “Saya mendengar rasulullah ﷺ bersabda: “Dzikir yang paling utama adalah Laa Ilaaha Illallahu dan doa yang paling utama adalah Al-hamdu Lillah.” (HR. Tirmidzi no. 3305, Ibnu Majah no. 3790, Ibnu Hibban, dan al-Hakim. Al-Hakim menshahihkannya, sedangkan syaikh Al-Albani menghasankannya dalam Shahih Sunan Tirmidzi no. 2692).

Developed by StudentB