Nama asli | 华为技术有限公司 |
---|---|
Nama latin | Huáwèi jìshù yǒuxiàn gōngsī |
Swasta | |
ISIN | HK0000HWEI11 |
Industri | |
Didirikan | 15 September 1987 |
Pendiri | Ren Zhengfei |
Kantor pusat | , |
Wilayah operasi | Seluruh dunia (kecuali Amerika Serikat sejak tahun 2019) |
Tokoh kunci | Ren Zhengfei (pendiri & CEO) Liang Hua (Chairman) Meng Wanzhou (deputi chairman & CFO) |
Produk | |
Merek | Huawei, Honor (2013–2020) |
Pendapatan | CN¥ 891,368 milyar (2020)[1] |
CN¥ 72,501 milyar (2020) | |
CN¥ 64,649 milyar (2020) | |
Total aset | CN¥ 876,854 milyar (2020) |
Total ekuitas | CN¥ 330,408 milyar (2020) |
Karyawan | 197.000 (2020)[1] |
Induk | Huawei Investment & Holding[2] |
Anak usaha | Honor (2013–2020) Amartus Caliopa Chinasoft International FutureWei Technologies HexaTier HiSilicon iSoftStone |
Situs web | www |
Catatan kaki / referensi [3] |
Huawei | |||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
"Huawei" dalam Hanzi sederhana (atas) dan tradisional (bawah) | |||||||||||||||||
Hanzi sederhana: | 华为 | ||||||||||||||||
Hanzi tradisional: | 華為 | ||||||||||||||||
Makna harfiah: | "Pencapaian Luar Biasa" atau "Pencapaian Tiongkok" | ||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
Huawei Technologies Co., Ltd. | |||||||||||||||||
Hanzi sederhana: | 华为技术有限公司 | ||||||||||||||||
Hanzi tradisional: | 華為技術有限公司 | ||||||||||||||||
|
Huawei Technologies Co., Ltd. (/ˈhwɑːweɪ/ WHAH-way; Hanzi: 华为; Pinyin: ⓘ) adalah sebuah perusahaan teknologi multinasional yang berkantor pusat di Shenzhen, Guangdong, Tiongkok. Perusahaan ini merancang, mengembangkan, dan menjual peralatan telekomunikasi dan elektronik konsumen.[4]
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1987 oleh Ren Zhengfei, mantan Deputi Komandan Resimen di Tentara Pembebasan Rakyat.[5] Awalnya fokus memproduksi switch telepon, Huawei kemudian berekpansi dengan memproduksi jaringan telekomunikasi, menyediakan jasa konsultansi dan operasional dan peralatan untuk perusahaan di Tiongkok maupun di luar Tiongkok, serta memproduksi perangkat komunikasi untuk pasar ritel.[6][7] Huawei mempekerjakan lebih dari 194.000 orang hingga Desember 2019[update].[8]
Huawei menyediakan produk dan jasanya di lebih dari 170 negara.[9] Pada tahun 2012, perusahaan ini menyalip Ericsson sebagai produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia,[10] dan menyalip Apple pada tahun 2018 sebagai produsen ponsel cerdas terbesar kedua di dunia, di bawah Samsung Electronics.[11] Pada tahun 2018, Huawei mencatatkan pendapatan sebesar US$108,5 milyar.[12] Pada bulan Juli 2020, Huawei menyalip Samsung dan Apple sebagai merek ponsel cerdas teratas (dalam hal jumlah ponsel yang terjual) di dunia untuk pertama kalinya.[13] Hal tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya penjualan Samsung pada triwulan kedua tahun 2020, akibat pandemi COVID-19.[13][14][15]
Walaupun sukses secara internasional, Huawei mengalami kesulitan di sejumlah pasar, karena adanya dugaan dukungan negara yang tidak adil, keterkaitan dengan Tentara Pembebasan Rakyat, dan kekhawatiran keamanan siber—terutama dari pemerintah Amerika Serikat—bahwa peralatan infrastuktur buatan Huawei dapat memungkinkan pengawasan oleh Pemerintah Tiongkok.[16][17] Dengan berkembangnya jaringan nirkabel 5G, ada permintaan dari Amerika Serikat dan sekutunya agar tidak mengadakan bisnis apapun dengan Huawei maupun perusahaan telekomunikasi lain asal Tiongkok, seperti ZTE.[18] Huawei kemudian berpendapat bahwa produknya "tidak memiliki risiko keamanan siber lebih besar" daripada produk perusahaan lain, dan tidak ada bukti mengenai klaim spionase dari Amerika Serikat.[19] Namun pertanyaan mengenai kepemilikan dan kendali Huawei, serta kekhawatiran mengenai seberapa besar dukungan negara kepada Huawei pun tetap muncul.[16] Huawei juga dituduh membantu pengawasan dan detensi massal suku Uyghur di kamp pendidikan ulang Xinjiang, yang akhirnya menyebabkan sanksi dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.[20][21][22] Huawei menguji kecerdasan buatan pengenalan wajah yang dapat mengenali ciri fisik khas dari sejumlah etnis untuk mengingatkan instansi pemerintah mengenai orang dari etnis tertentu.[23]
Di tengah perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat, Huawei dibatasi dalam berbisnis dengan perusahaan asal Amerika Serikat karena adanya dugaan pelanggaran terhadap sanksi Amerika Serikat kepada Iran. Pada tanggal 29 Juni 2019, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencapai kesepakatan untuk melanjutkan diskusi perdagangan dengan Tiongkok dan mengumumkan bahwa ia akan melonggarkan sanksi kepada Huawei. Huawei pun mengurangi 600 pekerja di pusat risetnya di Santa Clara pada bulan Juni 2019, dan pada bulan Desember 2019, Ren Zhengfei menyatakan bahwa Huawei akan memindahkan pusat risetnya ke Kanada, karena pembatasan akan menghalangi mereka untuk berinteraksi dengan pegawainya di Amerika Serikat.[24][25] Pada tanggal 17 November 2020, Huawei setuju untuk menjual merek Honor ke Shenzen Zhixin New Information Technology untuk "memastikan kelangsungan hidupnya", setelah adanya sanksi dari Amerika Serikat.[26]
Huawei has just overtaken Sweden's Ericsson to become the world's largest telecoms-equipment-maker.